Telur Rebus: Kepraktisan dan Cara Menyimpan yang Benar Agar Tetap Sehat

Telur Rebus: Kepraktisan dan Cara Menyimpan yang Benar Agar Tetap Sehat. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Telur rebus sudah menjadi pilihan favorit banyak orang. Selain mudah dibuat, telur rebus juga praktis dibawa ke mana-mana dan tentunya menyehatkan. Karena kepraktisannya, tak jarang kita berpikir untuk merebus banyak telur sekaligus supaya lebih efisien dan bisa disimpan lebih lama. Lagipula, dengan cangkangnya yang kokoh, rasanya telur bisa bertahan cukup lama, kan? Namun, jangan terkecoh! Ternyata, telur rebus memiliki masa simpan yang lebih pendek dibandingkan telur mentah. Kalau tidak disimpan dengan benar, telur rebus justru bisa berbahaya bagi kesehatan.
Mengapa Telur Rebus Tidak Bisa Disimpan Terlalu Lama?
Penting untuk diketahui, telur rebus tidak bisa disimpan sembarangan. Setelah direbus, telur kehilangan lapisan pelindung alami pada cangkangnya, menjadikannya lebih rentan terhadap udara dan mikroorganisme berbahaya. Hal ini membuat telur rebus lebih cepat rusak dibandingkan dengan telur mentah yang bisa bertahan lebih lama. Oleh karena itu, menyimpannya di dalam kulkas adalah langkah penting untuk mencegah pembusukan dan kontaminasi bakteri yang dapat merusak kualitas telur.
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), telur rebus yang disimpan dengan benar, baik yang sudah dikupas maupun yang masih berkulit, hanya bisa bertahan sekitar satu minggu di kulkas. Jadi, meskipun terlihat masih baik-baik saja, sebaiknya kamu tidak menyimpan telur rebus lebih dari seminggu.
Cara Menyimpan Telur Rebus yang Tepat
Untuk memastikan telur rebus tetap aman dan segar, ada beberapa cara penyimpanan yang perlu diperhatikan. Pertama, simpan telur rebus di kulkas secepat mungkin, maksimal dua jam setelah dimasak. Jangan biarkan telur terlalu lama di suhu ruangan karena dapat mempercepat pertumbuhan bakteri yang berbahaya.
Telur rebus yang belum dikupas sebaiknya disimpan dalam karton aslinya atau wadah kedap udara. Pastikan untuk meletakkannya di rak dalam kulkas, bukan di pintu kulkas, karena suhu di pintu lebih sering berubah akibat sering dibuka dan ditutup.
Jika kamu sudah mengupas telur rebus, simpan dalam wadah kedap udara yang tertutup rapat dan bisa diberi tisu dapur sedikit lembap agar telur tidak mengering. Dengan cara ini, telur akan lebih terjaga kelembabannya dan tetap segar lebih lama.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Telur Sudah Terlalu Lama Disimpan?
Jika kamu ragu sudah berapa lama telur rebus disimpan, ada beberapa tanda yang bisa dilihat. Perhatikan cangkangnya, jika terasa berlendir atau telur mengeluarkan bau yang tidak sedap, lebih baik segera membuangnya. Telur yang sudah membusuk biasanya akan memiliki bau yang menyengat dan tekstur yang berubah. Jangan memaksakan diri untuk memakan telur yang sudah tidak layak karena bisa menyebabkan keracunan makanan, dengan gejala seperti mual, muntah, dan diare.
Selain itu, kamu mungkin pernah melihat kuning telur yang berubah warna menjadi kehijauan atau abu-abu setelah direbus. Perubahan warna ini bukan berarti telur sudah rusak. Itu adalah hasil dari reaksi antara zat besi dalam kuning telur dan hidrogen sulfida dalam putih telur akibat perebusan yang terlalu lama. Meskipun warnanya berubah, telur tersebut tetap aman untuk dimakan, asalkan tidak ada tanda-tanda pembusukan lainnya.
Telur Rebus yang Praktis dan Sehat
Telur rebus adalah makanan yang praktis dan menyehatkan, tetapi penyimpanan yang benar sangat penting agar telur tetap aman dan enak untuk dikonsumsi. Dengan menyimpannya di kulkas dalam wadah kedap udara dan tidak membiarkannya terlalu lama di suhu ruangan, kamu bisa menikmati telur rebus dengan tenang tanpa khawatir akan risiko kesehatan. Jadi, pastikan untuk selalu memeriksa kondisi telur dan simpan dengan benar, agar manfaat dan rasa telur rebus tetap terjaga! (*)