Evolusi Kucing: Dari Hewan Liar Menjadi Sahabat Manusia

Kucing Bisa Menjadi Sahabat Manusia. - Foto Freepik--

Radarlambar.bacakoran.co - Kucing peliharaan yang kita kenal saat ini merupakan bagian dari keluarga Felidae, yang mencakup hewan-hewan besar seperti singa, harimau, dan jaguar. Namun, dari seluruh kelompok ini, hanya kucing domestik (Felis catus) yang berhasil hidup berdampingan dengan manusia dalam jangka waktu yang panjang.

 

Asal-usul Kedekatan Kucing dan Manusia

Ribuan tahun lalu, hubungan antara manusia dan kucing mulai terbentuk secara alami. Kucing liar tertarik mendekati pemukiman manusia karena adanya sumber makanan, seperti tikus dan hama lain yang sering ditemukan di tempat penyimpanan hasil panen. Manusia pun mendapatkan manfaat dari kehadiran kucing, karena mereka membantu mengendalikan populasi hama.

Seiring waktu, hubungan ini berkembang, dan kucing mulai menyebar ke berbagai wilayah di dunia. Para pelaut sering membawa kucing dalam pelayaran mereka untuk mengendalikan populasi tikus di kapal, yang secara tidak langsung membantu penyebarannya ke berbagai tempat.

 

Kapan Kucing Mulai Dijinakkan?

Proses domestikasi kucing diperkirakan terjadi sekitar 10.000 tahun yang lalu. Spesies kucing rumahan saat ini berasal dari Felis silvestris lybica, subspesies kucing liar yang berasal dari Afrika dan Timur Tengah. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa sekitar 10.000 tahun lalu, di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Turki dan Timur Tengah, kucing mulai hidup berdampingan dengan manusia.

Temuan arkeologi di Siprus mengungkap kuburan manusia yang dikuburkan bersama seekor kucing berusia sekitar 9.500 tahun. Ini menjadi bukti awal mengenai hubungan erat antara manusia dan kucing. Selain itu, di Tiongkok, sisa-sisa kucing yang ditemukan di tempat sampah berusia 5.300 tahun mengindikasikan bahwa mereka telah berinteraksi dengan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

 

Kucing di Peradaban Kuno

Di Mesir kuno, kucing tidak hanya dipelihara tetapi juga dihormati. Mereka menjadi simbol perlindungan dan memiliki peran penting dalam kepercayaan spiritual masyarakat. Dewa Bastet, yang digambarkan dengan kepala kucing, merupakan sosok yang melambangkan kesuburan dan perlindungan.

Masyarakat Mesir bahkan melakukan praktik mumifikasi terhadap kucing sebagai bentuk penghormatan. Kucing juga sering dikuburkan bersama pemiliknya atau dikorbankan dalam ritual keagamaan.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan