Indonesia Akan Kehilangan Posisi Sebagai Negara Terpadat Keempat di Dunia

Deretan provinsi dengan jumlah penduduk terpadat.--

Radarlbar.bacakoran.co - Indonesia diperkirakan akan tergeser dari posisi negara dengan populasi terbesar keempat dunia dalam beberapa dekade mendatang. Proyeksi yang dirilis oleh UN World Population Prospects 2024 menunjukkan bahwa pada tahun 2050, populasi Indonesia akan dipotong oleh Pakistan dan Nigeria, dengan posisi Indonesia jatuh ke peringkat keenam dunia.

 

Tidak hanya itu, tren ini diperkirakan akan berlanjut hingga akhir abad ke-21, di mana Bangladesh diperkirakan akan melampaui Indonesia, membuat Indonesia turun ke posisi kedelapan pada 2100. Sementara itu, India yang baru saja menggeser China sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar pada 2023, diprediksi akan mempertahankan posisinya sebagai negara terpadat sepanjang abad ini.

 

China, di sisi lain, menghadapi penurunan populasi yang signifikan. Dalam waktu 75 tahun, populasi China diperkirakan akan menurun hampir setengahnya, dari 1,41 miliar pada 2025 menjadi hanya sekitar 633 juta pada 2100. Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya tingkat kelahiran dan semakin meningkatnya jumlah lansia, yang dapat menambah beban sosial dan ekonomi negara tersebut.

 

Pada 2050, Indonesia masih diperkirakan akan menjadi negara dengan populasi terbesar keenam di dunia dengan sekitar 321 juta jiwa. Namun, seiring dengan perlambatan tingkat kelahiran, jumlah ini diprediksi akan turun menjadi 296 juta pada 2100, sementara Bangladesh akan mencatatkan 309 juta jiwa.

 

Di sisi lain, beberapa negara Afrika, seperti Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, dan Tanzania, diperkirakan akan mengalami lonjakan populasi yang signifikan. Republik Demokratik Kongo (DRC), misalnya, diperkirakan akan menjadi negara dengan populasi terbesar kelima dunia pada 2100, dengan 431 juta jiwa, menggeser Indonesia dan negara-negara Asia lainnya.

 

Pergeseran populasi global ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kebijakan keluarga berencana dan perubahan sosial di Asia Timur yang menyebabkan tingkat kelahiran menurun, serta tingginya biaya hidup yang turut berkontribusi pada penurunan jumlah kelahiran. Sebaliknya, negara-negara Afrika mengalami peningkatan populasi yang pesat berkat tingginya angka kelahiran dan peningkatan layanan kesehatan.

 

Selain itu, faktor urbanisasi dan migrasi juga berperan dalam perubahan demografi global. Perpindahan penduduk ke kota-kota besar menjadi fenomena yang semakin umum, yang turut mempengaruhi distribusi populasi di berbagai belahan dunia.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan