MIND ID Tawarkan Proyek Rp 240 Triliun untuk Kerja Sama dengan Danantara

BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia. Foto MIND--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Holding industri pertambangan milik negara, MIND ID, tengah menyusun langkah besar dalam pengembangan hilirisasi sektor mineral Indonesia.
Perusahaan ini menyiapkan paket proyek strategis dengan nilai investasi mencapai Rp 240,93 triliun—setara 14,3 miliar dollar AS—untuk ditawarkan kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), lembaga pengelola dana abadi (sovereign wealth fund) Indonesia.
Langkah ini bukan sekadar ambisi bisnis. MIND ID menargetkan kemitraan dengan Danantara sebagai strategi untuk mempercepat pencarian mitra investasi yang tepat.
Hal ini diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih berkualitas, khususnya di sektor industri manufaktur berbasis sumber daya alam.
Proyek-proyek yang disodorkan mencakup berbagai sektor strategis, seperti pembangunan tahap kedua kilang alumina di Mempawah, perluasan fasilitas peleburan aluminium di lokasi yang sama, pembangunan smelter tembaga di Gresik, serta pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV battery ecosystem) di Halmahera.
Peran Danantara dalam rencana ini dinilai sangat vital, mengingat lembaga tersebut memiliki kapasitas pendanaan dan jejaring global yang kuat untuk mengundang mitra strategis luar negeri.
Dalam skema ini, Danantara berfungsi sebagai katalis, mempertemukan kebutuhan proyek hilirisasi dengan potensi mitra pendanaan dan teknologi.
MIND ID sendiri telah memantapkan posisinya sebagai pengelola komoditas strategis nasional, khususnya di sektor hulu. Lewat optimalisasi nilai tambah dari mineral dan batu bara, perusahaan ini berkontribusi mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap ekspor bahan mentah.
Di sektor hilir, MIND ID juga memproduksi berbagai komoditas penting seperti tembaga, aluminium, emas, dan timah yang krusial bagi industri global, termasuk kendaraan listrik dan energi baru terbarukan.
Namun, perusahaan menyadari bahwa tantangan belum selesai. Peningkatan kapasitas produksi masih dibutuhkan untuk memenuhi lonjakan permintaan, baik dari pasar domestik maupun internasional.
Untuk itu, MIND ID terus memperkuat integrasi rantai pasok dalam negeri, yang pada akhirnya akan membuka lebih banyak peluang ekspansi kapasitas produksi.
Dalam perencanaan jangka panjangnya, MIND ID telah memetakan proyek-proyek potensial dan menyusun proyeksi keuangan yang cermat, termasuk perhitungan kebutuhan belanja modal serta estimasi pengembalian investasi.
Meski memiliki kapasitas modal yang kuat, perusahaan tetap membuka peluang kerja sama strategis dengan Danantara untuk memperluas dampak investasi.
Langkah ini menunjukkan bahwa hilirisasi sumber daya alam bukan sekadar jargon, tetapi sebuah rencana nyata yang melibatkan sinergi antara BUMN dan pengelola dana negara demi masa depan industri nasional yang lebih mandiri dan kompetitif. (*)