Rencana Evakuasi Pengungsi Gaza ke Indonesia: Kemanusiaan atau Relokasi?

Israel menyerang kembali gaza. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa penempatan pengungsi Gaza di Indonesia akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan para pengungsi tersebut. Meski demikian, rencana evakuasi ini masih menunggu persetujuan dari negara-negara lain yang terkait.
Prasetyo menjelaskan bahwa gagasan untuk mengevakuasi pengungsi Gaza ke Indonesia adalah inisiatif Presiden Prabowo Subianto, yang telah disampaikannya selama lawatan ke Timur Tengah dan Turki pada awal April 2025. Meskipun niat tersebut berasal dari sisi kemanusiaan, Prasetyo mengakui bahwa secara teknis, proses evakuasi ini bukan hal yang mudah dilakukan.
Menurut Prasetyo, pemilihan lokasi penampungan bagi para pengungsi nantinya akan disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia, termasuk tempat tinggal dan peralatan kesehatan. Jika penampungan melibatkan rehabilitasi kesehatan, maka lokasi yang memiliki peralatan medis yang memadai akan diprioritaskan.
Kontroversi Mengenai Relokasi Pengungsi Gaza
Meski begitu, gagasan evakuasi ini sempat menimbulkan kontroversi. Beberapa pihak mengaitkannya dengan upaya relokasi warga Gaza yang diinginkan oleh negara-negara seperti Amerika Serikat dan Israel. Menanggapi hal ini, Presiden Prabowo menegaskan bahwa evakuasi yang direncanakan bukanlah sebuah tindakan relokasi.
“Ini bukan relokasi, ini adalah bantuan kemanusiaan. Kami ingin membantu, bukan menggantikan Gaza dengan Indonesia,” tegas Prabowo di Antalya Diplomacy Forum, Turki, pada 11 April 2025. Ia menyatakan bahwa evakuasi ini hanya bersifat sementara dengan tujuan untuk memberikan perlindungan sementara kepada pengungsi Gaza yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Teguran Pemerintah Indonesia: Fokus pada Kemanusiaan
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, juga membantah anggapan bahwa pemerintah Indonesia berencana merelokasi warga Gaza. Ia menegaskan bahwa evakuasi ini bertujuan untuk melindungi mereka yang paling rentan, seperti ibu hamil dan anak-anak, dari dampak kekerasan yang terjadi di Gaza.
Retno menambahkan bahwa evakuasi ini adalah bagian dari upaya Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan dalam situasi yang sangat sulit. Selain itu, ia menggarisbawahi bahwa setelah situasi membaik, para pengungsi Gaza yang datang ke Indonesia akan kembali ke tanah air mereka.
Rencana evakuasi pengungsi Gaza ke Indonesia menjadi salah satu wujud dari upaya kemanusiaan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Meski menghadapi pro-kontra, terutama terkait dugaan relokasi, Indonesia tetap berkomitmen untuk membantu sesama dalam kondisi darurat ini. Namun, untuk mewujudkan rencana ini, kesepakatan dari berbagai pihak, termasuk negara-negara terkait, tetap diperlukan. (*)