Heboh Kecurangan Seleksi Bintara Polri di Sulsel: Oknum Bripda Bantu Casis dengan ChatGPT

ilustrasi/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Proses seleksi penerimaan siswa Bintara Polri di Polda Sulawesi Selatan tercoreng dengan munculnya dugaan praktik kecurangan dalam ujian akademik. Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) kini tengah menyelidiki dugaan keterlibatan beberapa oknum polisi muda berpangkat Brigadir Dua (Bripda) dalam membantu calon siswa (casis) menjawab soal ujian menggunakan teknologi kecerdasan buatan, yakni ChatGPT.

Kecurangan ini terungkap saat pengawas lain memergoki sejumlah Bripda tengah berkomunikasi dengan casis selama ujian berlangsung. Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa para oknum tersebut memberikan jawaban melalui aplikasi berbasis AI, bukan lewat bimbingan langsung atau materi belajar.

Dari hasil pemeriksaan sementara, terungkap bahwa tindakan ini dilakukan secara individual, bukan sebagai bagian dari praktik sistemik atau jaringan percaloan. Para pelaku diketahui baru lulus dari pendidikan dan belum lama bertugas, sehingga dugaan muncul bahwa aksi ini dilakukan karena kedekatan personal dengan casis.

Sebagai bentuk penegakan integritas seleksi, para casis yang terbukti menerima bantuan langsung didiskualifikasi dari proses rekrutmen. Langkah tegas ini diambil untuk menjaga prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam perekrutan anggota Polri.

Pihak Propam Polda Sulsel masih terus mendalami kasus ini, termasuk jumlah pasti oknum yang terlibat. Meski belum ada data final, proses pemeriksaan internal sedang berjalan dan tidak menutup kemungkinan adanya sanksi bagi para personel yang melanggar kode etik kepolisian.

Kasus ini menyita perhatian publik dan menjadi pengingat bahwa sistem seleksi Polri harus dijaga dari intervensi tidak sah, baik secara manual maupun digital. Penggunaan teknologi seperti ChatGPT dalam konteks kecurangan menambah dimensi baru dalam tantangan pengawasan seleksi yang bersih dan adil. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan