Pasar Tematik Wisata Jelajah Danau Ranau Diresmikan

Pasar Tematik Wisata Jelajah Danau Ranau yang telah resmi dibuka menyediakan berbagai fasilitas untuk memanjakan para pengunjung. Foto Edi--

Pusat Kuliner dan Jajanan Tradisional: Area kuliner di desain semi terbuka, menyuguhkan ragam makanan khas seperti pepes mujair Ranau, kopi robusta Liwa, hingga kudapan tradisional Lampung. Pengunjung bisa menikmati hidangan dengan latar panorama Danau Ranau yang memesona.

Pusat Kerajinan dan Cinderamata: Dikelola oleh pengrajin lokal, area ini menampilkan hasil tenun, anyaman bambu, kerajinan dari kulit kayu, hingga suvenir etnik khas Sai Batin dan Pepadun. Tidak hanya berbelanja, pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatannya.

Cottage dan Hotel: Untuk wisatawan yang ingin bermalam, tersedia cottage dan penginapan dengan standar wisata domestik. Fasilitas ini menjawab kebutuhan wisatawan yang ingin mengeksplor lebih lama tanpa harus kembali ke pusat kota.

Gazebo dan Area Terbuka: Sejumlah gazebo dibangun di titik-titik strategis dengan pemandangan langsung ke danau. Di sinilah pengunjung dapat bersantai, berswafoto, atau sekadar menikmati udara segar.

Aula Serbaguna: Gedung ini difungsikan untuk acara budaya, pelatihan UMKM, pertemuan komunitas, hingga pentas seni. Aula tersebut telah dilengkapi panggung, sound system, dan proyektor untuk kegiatan edukatif maupun hiburan.

Ruang Publik dan Tempat Bersantai: Area pedestrian lebar, jalur refleksi, taman bunga, dan ruang duduk terbuka mengisi ruang-ruang kosong antar bangunan. Pengunjung tidak hanya berbelanja, tapi juga bisa rekreasi santai bersama keluarga.

Hotel Seminung Lumbok Resort: Terletak tepat di sebelah kawasan pasar, hotel ini menjadi titik awal pengembangan kawasan wisata terpadu. Dilengkapi kamar berstandar wisata, restoran, dan ruang pertemuan, hotel ini menjadi penunjang utama aktivitas wisata dan agenda resmi pemerintah.

Kepala Dinas Kopdag Lampung Barat, Tri Umaryani, SP., M.Si., menjelaskan bahwa pasar ini bukan sekadar pembangunan fisik. “Ini adalah pusat kegiatan ekonomi kerakyatan, budaya, dan promosi wisata dalam satu lokasi. Desainnya sudah memperhitungkan sirkulasi pengunjung, kenyamanan pelaku UMKM, serta daya tarik estetika bagi wisatawan,” ujarnya.

Lebih dari 100 UMKM telah terdata untuk mengisi ruang-ruang usaha yang tersedia. Selain itu, acara mingguan seperti pertunjukan tari tradisional, festival kuliner, hingga pelatihan wirausaha juga akan digelar secara berkala.

“Target kami bukan hanya menarik pengunjung, tapi juga memperpanjang lama tinggal wisatawan, yang pada akhirnya berdampak langsung ke ekonomi lokal,” tambah Tri.

Dengan konsep tematik yang menyatukan perdagangan, seni, dan keindahan alam Danau Ranau, pasar ini diharapkan menjadi destinasi unggulan tak hanya di Lampung, tapi juga di kawasan Sumatera bagian selatan. Ke depan, Pemkab Lampung Barat merencanakan sinergi antar sektor untuk memastikan keberlangsungan pasar dari infrastruktur, promosi digital, hingga pembinaan UMKM secara berkelanjutan. (edi/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan