Harga Kopi Anjlok Lagi! Petani Pilih Tahan Jual

Info Market.---

AIRHITAM — Memasuki pekan kedua Juli 2025, harga jual biji kopi robusta kering di wilayah Lampung Barat mengalami penurunan yang cukup signifikan. 

Dalam rentang waktu lima hari, dari Senin hingga Jumat (7/11/7), tercatat dua kali penurunan harga yang membuat pelaku usaha kopi dan petani mulai waspada.

Pemantauan harga melalui platform pasar daring Market Barcat menunjukkan, penurunan pertama terjadi pada Rabu, saat harga turun sebesar Rp2.000 per kilogram.

Penurunan serupa kembali terjadi pada Jumat, sehingga total koreksi harga mencapai Rp4.000 per kilogram hanya dalam beberapa hari.

Dengan kondisi ini, harga jual tertinggi kopi robusta kering berkualitas di tingkat supplier wilayah Air Hitam kini berada di kisaran Rp47.000 hingga Rp48.000 per kilogram. 

Kondisi ini dinilai cukup mengkhawatirkan, terutama karena pergerakan harga yang tajam dan terjadi dalam waktu singkat. Para supplier pun harus ekstra hati-hati dalam mengambil keputusan pembelian dari petani karena risiko kerugian yang semakin terbuka.

Kekhawatiran serupa juga disuarakan oleh pelaku usaha kopi di Kecamatan Belalau. Wilayah ini, yang berada di sisi barat Kabupaten Lampung Barat, mencatat harga jual yang bahkan lebih rendah dibandingkan wilayah timur seperti Airhitam.

Perbedaan harga antarwilayah mencapai Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogram. Jika di Air Hitam harga tertinggi mencapai Rp47.000, maka di Belalau dan sekitarnya hanya berkisar Rp44.000 hingga Rp45.000 per kilogram.

Sampai saat ini, belum ada kepastian mengenai penyebab pasti turunnya harga kopi robusta. Namun jika menilik pola musiman dari tahun-tahun sebelumnya, penurunan harga pada periode Juni hingga Juli kerap terjadi.

Hal ini biasanya dipicu oleh puncak musim panen yang menyebabkan pasokan kopi melimpah, serta bertepatan dengan masa penerimaan peserta didik baru di sekolah-sekolah yang turut memengaruhi aktivitas ekonomi keluarga petani.

Meski kondisi saat ini belum menguntungkan, para petani dan pelaku usaha kopi tetap menaruh harapan besar bahwa harga akan kembali menguat.

Proyeksi sementara menyebutkan bahwa harga jual biji kopi robusta berpotensi naik di atas Rp60.000 per kilogram. Kenaikan itu diperkirakan akan mulai terlihat pada Oktober mendatang dan terus bergerak naik menjelang musim panen berikutnya.

Kondisi pasar saat ini menjadi pengingat bahwa fluktuasi harga masih menjadi tantangan utama dalam mata rantai perdagangan kopi di wilayah Lampung Barat. 

Konsistensi produksi dan strategi pemasaran yang tepat menjadi kunci agar para petani dan pelaku usaha tetap dapat bertahan di tengah dinamika pasar yang tidak menentu. (rinto/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan