Hujan Lebat dan Angin Kencang Bayangi Pulau Jawa

Ilustrasi hujan. BMKG mengungkapkan, potensi hujan lebat dan angin kencang berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia.-Foto canva-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Sejumlah wilayah di Pulau Jawa diperkirakan akan menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang selama sepekan ke depan, terhitung sejak Jumat, 25 Juli hingga Rabu, 31 Juli 2025. Peringatan ini disampaikan menyusul analisis terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mencatat adanya dinamika atmosfer yang cukup aktif dan kompleks di wilayah Indonesia.

Kondisi atmosfer yang terbentuk saat ini memberikan peluang besar terhadap pertumbuhan awan hujan di berbagai daerah, khususnya di wilayah-wilayah strategis Pulau Jawa. Dalam prospek cuaca mingguan yang dirilis BMKG, sejumlah provinsi di pulau terpadat di Indonesia ini diperkirakan akan mengalami curah hujan tinggi disertai potensi petir serta hembusan angin yang cukup kuat.

Hujan Sedang hingga Lebat Mengintai Berbagai Wilayah

Pada periode 25 hingga 31 Juli 2025, hujan dengan intensitas sedang diperkirakan akan mengguyur wilayah Banten, DKI Jakarta, serta sejumlah daerah di Jawa Tengah. Kendati intensitas hujan berada pada level sedang, masyarakat tetap diminta meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan secara kumulatif dapat memicu genangan maupun gangguan aktivitas.

Sementara itu, potensi hujan lebat yang disertai kilat dan petir diprediksi terjadi di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur. Intensitas hujan pada kategori ini memiliki potensi menimbulkan dampak lebih besar, mulai dari pohon tumbang, banjir lokal, hingga terganggunya jaringan transportasi darat dan udara. Status siaga pun diberlakukan untuk beberapa titik rawan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi dampak cuaca ekstrem.

Angin Kencang Terjadi Menjelang Akhir Juli

Memasuki akhir bulan, tepatnya pada 28 hingga 31 Juli, angin kencang diperkirakan melanda hampir seluruh wilayah Pulau Jawa. Provinsi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur menjadi wilayah yang paling berisiko terdampak angin berkecepatan tinggi.

Angin kencang berpotensi memperburuk situasi cuaca yang sudah lembap dan tidak stabil. Dalam kondisi ini, banyak objek di ruang terbuka seperti baliho, pohon rindang, hingga atap bangunan rentan mengalami kerusakan.

Cuaca Ekstrem dan Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Pola cuaca yang terjadi pada pekan terakhir bulan Juli ini merupakan bagian dari fenomena atmosfer aktif yang memicu meningkatnya kejadian hidrometeorologi. Risiko bencana seperti banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor patut diwaspadai, terutama di kawasan lereng dan daerah aliran sungai yang curam.

Di samping hujan dan angin, wilayah Indonesia juga berpotensi mengalami cuaca panas secara tiba-tiba pada siang hari karena pengaruh musim kemarau yang bersifat dinamis. Perubahan ini bisa berlangsung dalam rentang waktu yang sangat cepat, sehingga masyarakat diminta untuk tetap tanggap terhadap situasi cuaca yang berubah-ubah.

Langkah Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca Ekstrem

Sebagai bentuk antisipasi, masyarakat diimbau untuk mengikuti sejumlah langkah pencegahan saat menghadapi cuaca ekstrem:

Memantau kondisi cuaca harian melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web, media sosial, dan aplikasi resmi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan