PPATK Bekukan 31 Juta Rekening Dormant Senilai Rp6 Triliun, Upaya Lindungi Sistem Keuangan

PPATK akan memblokir rekening bank nganggur alias tak aktif untuk transaksi (dormant). iStockphoto--

Radarlambar.bacakoran.co – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengumumkan pemblokiran terhadap lebih dari 31 juta rekening bank yang telah tidak aktif selama lebih dari lima tahun. Nilai total dana yang tersimpan dalam rekening-rekening tersebut mencapai lebih dari Rp6 triliun.

Pemblokiran ini dilakukan sebagai langkah mitigasi risiko keuangan dan perlindungan terhadap potensi penyalahgunaan rekening yang tidak terpantau. Rekening dormant dinilai rawan digunakan untuk aktivitas ilegal, termasuk pencucian uang, transaksi narkotika, perjudian daring, hingga penampungan dana korupsi.

Menurut keterangan resmi, mayoritas rekening yang dibekukan merupakan akun dengan status tidak aktif lebih dari lima tahun. Pemblokiran dilakukan sepanjang tahun 2025. Sementara itu, jumlah rekening tidak aktif dengan usia di bawah lima tahun yang diblokir belum dirinci secara spesifik.

Pemblokiran tidak bersifat menyeluruh terhadap semua rekening yang tidak aktif dalam jangka pendek. Namun, bila sebuah rekening digunakan untuk kegiatan berisiko tinggi—seperti membuka akun untuk judi daring lalu ditinggalkan begitu saja—maka tindakan pemblokiran dapat dilakukan dalam waktu singkat, bahkan dalam rentang tiga bulan.

Meski rekening diblokir, PPATK memastikan bahwa seluruh dana tetap aman. Rekening hanya dibekukan sementara demi menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional. Masyarakat yang merasa keberatan dapat mengajukan permohonan pembukaan kembali melalui formulir daring yang telah disediakan oleh PPATK.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan keamanan dana masyarakat dan mencegah ruang bagi tindak kejahatan keuangan. Rekening-rekening dormant yang dibiarkan terbuka dinilai memiliki potensi besar dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan