Akses Utama Gunungsugih Terancam Putus Akibat Longsor

TERDAMPAK LONGSOR : Bencana longsor mengancam putusnya akses jalan utama menuju Pekon Gunungsugih Kecamatan Batubrak. Foto Dok--
BALIKBUKIT - Cuaca ekstrim yang berlangsung beberapa hari terakhir di wilayah Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat memperparah kondisi drainase amblas di Pekon Gunungsugih. Drainase sepanjang 12 meter amblas, mengakibatkan longsor yang mengancam putusnya jalan utama penghubung antarpekon.
Jalan tersebut bukan hanya dilintasi warga Gunungsugih, melainkan juga menjadi akses vital ke kebun dan sawah warga dari Pekon Kotabesi, Pekon Balak, hingga wilayah di Kecamatan Belalau. Kini, sebagian badan jalan terancam runtuh jika tidak segera ditangani.
“Awalnya warga sudah berinisiatif memasang paralon secara swadaya untuk mengalirkan air. Tapi saat hujan deras kemarin, aliran tidak tertampung, akhirnya drainase amblas lagi dan memicu longsor,” kata Peratin Gunungsugih, Indra Bangsawan.
Indra menjelaskan, dampak dari amblasnya drainase tak hanya mengganggu akses jalan, tetapi juga merusak area perkebunan dan sawah warga. Air yang tidak terkendali kini menggerus lahan produktif di sekitar jalan.
Menurut Indra, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pekon (Musrenbang) 2024 sebenarnya sudah diusulkan alokasi dana desa untuk memperbaiki drainase tersebut. Namun, rencana itu tidak bisa dijalankan lantaran jalan yang terdampak berstatus jalan kabupaten.
“Kami ini serba salah. Warga terus mendesak agar masalah ini ditangani cepat, tapi regulasi tidak membolehkan kami menggunakan dana desa untuk memperbaiki jalan kabupaten. Kalau dibiarkan, jalan bisa putus total,” ujar Indra.
Ia menegaskan, jika pemerintah kabupaten tidak segera turun tangan, pihak pekon bersama warga terpaksa akan tetap mengupayakan penganggaran melalui dana desa tahun 2026, meski berisiko menyalahi aturan.
Indra berharap Pemkab Lampung Barat segera memberikan perhatian serius terhadap kondisi tersebut. “Kami mohon pemerintah kabupaten jangan menunggu jalan ini putus baru ditangani. Karena akses ini urat nadi ekonomi warga, bukan hanya di Gunungsugih tapi juga pekon-pekon tetangga,” ujarnya.
Warga khawatir jika kondisi ini dibiarkan berlarut, kerugian ekonomi akan semakin besar karena akses distribusi hasil kebun dan sawah terganggu, sementara risiko longsor susulan juga terus mengintai saat musim hujan. (edi/lusiana)