Taman Nasional Wasur, Pesona Alam Kontras di Timur Indonesia

Taman Nasional Wasur yang memiliki julukan taman nasional dengan dua wajah. Foto Net--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang tidak terbantahkan. Selain hutan tropis, gunung, dan laut, negeri ini juga memiliki puluhan taman nasional yang berfungsi sebagai kawasan konservasi. Hingga kini, tercatat ada 54 taman nasional yang tersebar dari barat hingga timur nusantara, dan salah satu yang paling unik berada di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, yakni Taman Nasional Wasur.
Taman Nasional Wasur membentang seluas 413.810 hektare dengan karakteristik utama berupa lahan basah. Di dalamnya terdapat beragam ekosistem, mulai dari rawa air tawar permanen, rawa air payau, dataran banjir musiman, hingga kawasan pesisir. Kombinasi ekosistem inilah yang menjadikan Wasur sebagai rumah bagi keanekaragaman hayati khas Papua, yang sebagian besar tidak ditemukan di tempat lain.
Kawasan ini juga dikenal dengan julukan “taman nasional dua wajah”. Sebutan tersebut muncul karena perubahan penampakan alam yang sangat mencolok di antara dua musim. Pada musim penghujan, tepatnya antara Januari hingga Juli, Wasur berubah menjadi hamparan lahan basah yang tergenang air. Namun saat kemarau berlangsung, air surut meninggalkan tanah retak yang luas, menghadirkan panorama berbeda yang sama-sama memesona.
Selain rawa, Taman Nasional Wasur didominasi hamparan sabana. Luasnya mencapai 70 persen dari total kawasan sehingga menjadikannya sabana basah terluas di Asia. Pada wilayah sabana inilah tumbuh berbagai jenis flora seperti pohon sagu, ketapang, kayu putih, api-api, bambu, hingga beraneka ragam anggrek yang memperkaya vegetasi.
Tidak hanya flora, fauna yang mendiami Wasur juga sangat beragam. Tercatat sekitar 424 jenis burung, 77 jenis mamalia, dan 24 jenis reptil hidup di sini. Kasuari, dara mahkota, kasturi raja, hingga berbagai jenis cenderawasih—mulai dari cenderawasih raja, cenderawasih kuning, sampai cenderawasih papua—dapat dijumpai di kawasan ini. Lebih dari itu, Wasur juga menjadi habitat berbagai spesies kanguru seperti kanguru hutan, kanguru tanah, dan kanguru lapang.
Karena kesamaan biodiversitasnya dengan benua Australia, Wasur mendapat julukan “The Serengeti of Papua”. Nama tersebut merujuk pada Serengeti, taman nasional ternama di Tanzania, yang populer dengan hamparan sabana dan satwanya. Julukan ini sekaligus menegaskan posisi Wasur sebagai kawasan konservasi yang memiliki nilai global.
Pusat informasi Bomisai dengan bangunan menyerupai rumah rayap menjadi pintu masuk utama untuk mengenal kawasan ini. Selain itu, wisatawan bisa berenang di Kolam Alam Biras, menyaksikan matahari terbenam di Pantai Onggaya, berkemah, menjajal kegiatan luar ruang, hingga berkeliling menggunakan perahu di Rawa Biru yang disebut sebagai jantung taman nasional.
Salah satu daya tarik unik lainnya adalah musamus, yang oleh masyarakat lokal disebut rumah semut. Padahal, bangunan alami setinggi 3–5 meter ini sebenarnya sarang rayap. Keistimewaan musamus terletak pada struktur dalamnya yang rumit, lengkap dengan lorong-lorong dan ventilasi. Selain itu, sarang ini sangat kokoh sehingga tidak mudah rusak meski diinjak atau dilewati hewan besar.
Lebih dari sekadar destinasi wisata, Taman Nasional Wasur memiliki fungsi penting sebagai laboratorium alam. Keanekaragaman flora dan fauna yang hidup di dalamnya kerap dijadikan bahan penelitian, khususnya dalam bidang ekologi dan konservasi. Dengan demikian, Wasur tidak hanya melayani kebutuhan pariwisata, tetapi juga mendukung pengembangan ilmu pengetahuan.
Di sisi lain, keberadaan kawasan konservasi ini turut memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Aktivitas ekowisata mendorong keterlibatan warga lokal sebagai pemandu, penyedia penginapan, maupun pelaku usaha kecil. Kehadiran Wasur pada akhirnya menjadi pendorong pembangunan berbasis lingkungan yang berkelanjutan di Papua Selatan.
Bagi siapa pun yang berkunjung ke Merauke, menyempatkan diri ke Taman Nasional Wasur adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan. Keindahan alam berpadu dengan nilai edukasi menjadikan Wasur bukan hanya kebanggaan Papua, tetapi juga salah satu warisan alam berharga bagi seluruh Indonesia. (*/yayan)