52 Ribu Ton Padi Dipanen, DTPH Optimis Target Tercapai

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Lampung Barat, Maidar, S.H., M.Si.,--
BALIKBUKIT – Kabar menggembirakan datang dari sektor pertanian Lampung Barat. Hingga akhir Agustus 2025, produksi padi di Bumi Sekala Bekhak ini tembus 52.677 ton, atau sudah lebih dari 50 persen dari total target tahun ini yang dipatok 97.183 ton.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Lampung Barat, Maidar, S.H., M.Si., menyampaikan optimismenya bahwa target tersebut bakal tercapai. “Hingga Agustus, capaian produksi sudah lebih dari setengah target. Ini pencapaian positif dan jadi bukti semangat petani kita yang luar biasa,” ungkap Maidar.
Dipaparkannya, realisasi produksi padi sebanyak 52.677 ton itu tersebar di 15 kecamatan. Adapun rinciannya Kecamatan Balikbukit 3.946 ton, Kecamatan Sukau 7.214 ton, Kecamatan Lumbukseminung 1.329 ton, Kecamatan Belalau 2.277 ton, Kecamatan Sekincau 288 ton, Kecamatan Suoh 6.532 ton, Kecamatan Batubrak 3.072 ton, serta Kecamatan Pagardewa 1.920 ton.
Lalu, Kecamatan Batuketulis 892 ton, Kecamatan Bandarnegeri Suoh 9.741 ton, Kecamatan Sumberjaya 3.760, Kecamatan Way Tenong 2.164, Kecamatan Gedungsurian 2.505 ton, Kecamatan Kebuntebu 5.944 ton, dan Kecamatan Airhitam 1.137 ton
DTPH tak tinggal diam. Berbagai strategi terus dijalankan guna menjaga dan meningkatkan produktivitas petani. Salah satu program unggulan adalah Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT).
Melalui SLPHT, petani dibekali kemampuan untuk mengenali ekosistem sawah dan mengendalikan hama secara alami dan ramah lingkungan.
“SLPHT bukan sekadar pelatihan. Di situ petani belajar langsung di lapangan tentang cara menjaga sawah tetap sehat dan produktif,” ujar dia.
Selain itu, lanjut Maidar, keberadaan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) juga dinilai krusial. Mereka menjadi penghubung langsung antara kebijakan pemerintah dengan praktik petani di lapangan.
“PPL adalah ujung tombak. Mereka yang memastikan teknologi pertanian terbaru bisa diterapkan langsung oleh petani,” tambah Maidar.
Meski produksi meningkat, Maidar tetap mengingatkan petani untuk waspada terhadap potensi serangan hama dan penyakit tanaman.
“Kami imbau petani rutin mengecek lahan mereka. Kalau ada gejala serangan hama, segera lapor ke penyuluh. Deteksi dini itu kunci mencegah kerugian besar,” tegasnya.
Maidar optimistis, dengan kerja sama erat antara pemerintah, penyuluh, dan petani, target produksi padi akan tercapai. “Petani makin sejahtera, pangan makin aman. Inilah tujuan besar kita bersama,” pungkasnya. (lusiana)