Thomas Sebut Inggris Bukan Unggulan di Piala Dunia 2026

Pelatih Inggris Thomas Tuchel sebut tiga singa sebagai kuda hitam di piala dunia 2026--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel, secara mengejutkan menyebut timnya sebagai underdog dalam gelaran Piala Dunia 2026 mendatang, meskipun The Three Lions tampil impresif di babak kualifikasi.
Inggris saat ini memimpin klasemen Grup K Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa dengan koleksi 15 poin dari lima pertandingan. Mereka menyapu bersih semua laga dengan kemenangan, dan hanya butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan tiket ke putaran final.
Posisi Inggris cukup nyaman, unggul tujuh poin atas Albania yang berada di urutan kedua dengan delapan poin. Dengan tiga laga tersisa, peluang Inggris untuk mengunci tempat di putaran final sangat terbuka lebar, terutama karena mereka akan menghadapi Latvia di matchday keenam, Rabu, 15 Oktober 2025 mendatang.
Melihat performa solid dan kedalaman skuad yang diisi banyak bintang dari liga top Eropa, Inggris tentu layak disebut sebagai salah satu calon kuat juara. Namun, Tuchel menilai timnya belum pantas menyandang status favorit.
Menurut Tuchel, fakta bahwa Inggris belum pernah meraih gelar juara dunia sejak 1966 menjadikan timnya masuk kategori underdog. Ia menekankan bahwa tim-tim seperti Brasil, Argentina, Spanyol, dan Prancis, yang baru-baru ini menjuarai Piala Dunia, lebih pantas menyandang status favorit.
Pelatih asal Jerman tersebut juga menggambarkan posisi Inggris serupa dengan atlet yang belum pernah menjuarai turnamen besar bisa saja difavoritkan, namun belum terbukti layak menjadi unggulan utama.
Sebagai informasi, Inggris terakhir kali meraih gelar Piala Dunia pada tahun 1966. Sejak saat itu, The Three Lions selalu gagal membawa pulang trofi di ajang internasional, termasuk di beberapa edisi terakhir. Kondisi inilah yang menjadi alasan utama FA menunjuk Tuchel untuk membawa perubahan dan menghentikan puasa gelar yang sudah berlangsung hampir enam dekade.
Piala Dunia 2026 sendiri akan menjadi momentum spesial bagi Inggris, karena berlangsung tepat 60 tahun setelah mereka terakhir kali menjadi juara dunia. (yogi/*)