Populasi Babi Hutan di Pesisir Barat Berkurang
![](https://radarlambar.bacakoran.co/upload/5622fc7b62563a5945a9e52536e3a541.jpg)
thumbnail 1611--
PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian (DKPP), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat dalam satu tahun terakhir hama babi di seluruh wilayah kabupaten setempat menurun drastis akibat serangan penyakit.
Kabid Peternakan, Rahmat Nursan., mendampingi Kadis KPP Pesbar Unzir, S.P., mengatakan populasi babi hutan di Kabupaten Pesbar menurun drastis sejak tahun 2022 lalu akibat ada serangan penyakit mematikan yang menyerang hewan tersebut.
“ Diduga akibat serangan virus korela babi dan demam babi afrika, jumlah populasi babi hutan di Kabupaten Pesbar berkurang drastis, karena banyak babi hutan yang mati,” kata dia.
Dijelaskannya, jumlah babi hutan yang mati akibat serangan penyakit tersebut mencapai 90 persen, hal tersebut bisa dilihat dengan tidak adanya babi yang merusak areal persawahan maupun perkebunan warga.
“ Jumlah populsais babi hutan berkurang drastis, hal tersebut dapat kita lihat sudah tidak adanya serangan hama babi pada perkebunan ataupun areal persawahan warga terutama di wilayah Kecamatan Lemong hingga Way Krui,” jelasnya.
Meski begitu, saat ini populias babi hutan sudah mulai bertambah, karena perkembang biakan babi hutan itu sangat cepat dan jumlah kelahirannya juga cukup banyak.
“ Angka kelahiran babi itu bisa sampai delapan hingga 11 ekor dalam satu kali kelahiran, dan masa kelahiran dalam satu tahun bisa tiga kali, karena babi berkembang biak setiap empat bulan,” terangnya.
Menurutnya, dalam satu tahun terakhir petani di Kabupaten Pesbar cukup aman dari serangan hama babi itu, namun tidak bisa diperkirakan untuk beberapa tahun kedepan.
“ Hingga sekarnag serangan hama babi itu masih aman, tapi kita tidak bisa prediksi kedepannya, apalagi babi hutan berkembang biak cukup cepat dan dalam jumlah yang banyak,” pungkasnya. (yogi/*)