Keren, Pria Difabel Ini Buka Usaha Keripik Singkong dengan Omset Rp48 Juta Perbulan

--

Radarlambar.bacakoran.co - Keripik singkong adalah makanan yang terbuat dari singkong yang diiris tipis. Dari bahan ini, lalu digoreng dengan menggunakan minyak goreng yang berkualitas, menghasilkan rasa yang lezat dan gurih. 

UMKM Telaga Jaya yang berada di Pekon Way Auluh, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, milik Mirpako seorang pria difabel, ia tetap semangat meski mengendalikan usaha kripik singkongnya dari atas kursi roda.

Meski ada kekurangan yang dimiliki, tidak menyurutkan semangatnya untuk terus mengembangkan usaha keripik singkongnya dengan dua varian rasa yakni rasa pedas dan rasa jagung manis, yang saat ini telah diterima penjualannya dimasyarakat. 

Mirpako, kini mempekerjakan kerabat dan tetangganya sendiri hingga saat ini karyawan kita sekitar 10 orang, agar usahanya tetap berjalan meski saat ini sudah memasuki usia ke 13 tahun.

Ia juga tetap mempertahankan kualitas rasa karena ini menjadi salah satu mata pencaharian warga pekon setempat.

Salah satu pekerja di UMKM Telaga Jaya mengatakan ia merasa sangat berterimakasih kepada Mirpako dengan adanya usaha ini ia merasa sangat terbantu karena mendapatkan penghasilan setiap harinya.

Menurutnya, saat ini penjualannya baru di lima kecamatan yakni; Kecamatan Karya Penggawa, Kecamatan Way Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kecamatan Krui Selatan dan Kecamatan Pesisir Selatan, ia berharao kedepan bisa terjual di semua kecamatan yang ada di Pesisir Barat.

Produksi keripik singkong Telaga Jaya perhari menghabiskan 400 kilogram singkong, dan ketika sudah di kemas menjadi 200 renteng kripik dengan harga Rp. 20.000/renteng jadi omset perharinya mencapai Rp4.000.000.

Sedangkan, produksi dilakukan dalam satu minggu tiga hari kerja, berarti dalam satu bulan 12 hari kerja, bisa menghasilkan 2.400 renteng dengan harga Rp. 20.000/renteng omset Rp48.000.000 dan juga melayani penjualan secara online.

Sedangkan kendala saat ini belum adanya tenaga pemasaran prodak tersebut di enam kecamatan yakni di Kecamatan Lemong, Kecamatan Pesisir Utara, Kecamatan Pulau Pisang, Kecamatan Ngambur, Kecamatan Ngaras dan Kecamatan Bangkunat, hingga sampai saat ini belum tersentuh

Ia berharap kedepan mudahan ada orang yang ingin bermitra untuk menjadi agen/reseller produk yang dihasilkan, karena ia yakin potensi untuk pengembangan usaha ini masih sangat luas. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan