Radarlambar.bacakoran.co- PT Pertamina diminta agar memperbaiki kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi untu kterciptanya kualitas udara yang bersih. Menyikapi ini, Pertamina berencana akan meluncurkan BBM rendah sulfur guna mengejar spesifikasi Euro 4.
“Arahan pemerintah untuk perbaikan kualitas BBM Low Sulfur. Kedepan arahnya ya seperti itu. Namanya belum tahu pertalite atau bukan,”Ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso di Jakarta Selatan.
“Kami masih menunggu , regulasi pemerintahnya masih belum ada. Kami tidak dapat melakukan kebijakan tanpa ada regulasi, ”sambung Djoko Santoso.
Sejauh ini BBM bersubsidi jenis Pertalite masih berspesifikasi Euro 2 dengan kadar sulfur tinggi, sehingga hal itu menyebabkan polusi udara.
Diketahui, sebelumnya Pemerintah melalui Kemenko Marves berupaya untuk memperbaiki BBM jenis pertalite dari kualitas sulfurnya. Pemerintah tidak memiliki rencana menaikkan harganya, hanya saja akan fokus pada kualitas BBM.
“Kita tidak ada rencana menaikkan harga BBM subsidi, yang ada, kita ingin perbaiki kualitasnya," kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin dalam diskusi di Kemenko Marves, Jakarta.
Kini, kata diam BBM jenis Pertalite memiliki kandungan oktan 90 dengan sulfur 500 parts per million (PPM) atau masuk dalam kriteria Euro 2.
Sedangkan , berdasarkan Permen LHK Nomor 20 Tahun 2017, BBM masuk dalam Euro 4 memiliki RON minimal 91, bebas timbal serta kandungan sulfurnya maksimum 50 ppm.
Rachmat juga melaporkan saat ini terdapat enam kilang minyak Pertamina yang sanggup memproduksi BBM rendah sulfur tersebut. Sembari menunggu Pertamina memproduksi BBM rendah sulfur, pemerintah akan melakukan pembatasan BBM subsidi ini secara bertahap di sejumlah wilayah.
Rachmat menargetkan implementasi BBM subsidi rendah sulfur ini dapat dilakukan secara menyeluruh pada akhir 2027 atau awal 2028 mendatang.
“Mungkin direncanakan fully secara nasional diakhir 2027 atau awal 2028 nanti," tuturnya.
“Saya tidak tahu namanya nanti (BBM rendah sulfur) apa. Pokoknya bensin kotor ini kita rencana hilangkan dan harganya tetap sama. Namanya apa, wallahu a'lam. Mau dinamain pertamax, pertalite juga enggak tahu. Jadi, itu terserah Pertamina, ”tandasnya. (*)