Lewat Ketahanan Pangan, Warga Sidodadi Kurangi Daya Beli Kebutuhan di Pasar

Kamis 19 Sep 2024 - 21:46 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Nopriadi

AIRHITAM - Terus berinovasi dengan menciptakan wilayah bernuansa kampung pertanian, sesuai dengan profesi penduduk sebagai petani, menjadi target Pemerintah Pekon Sidodadi, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), dalam memanfaatkan Anggaran Dana Desa (ADD).

Pekon Sidodadi mayoritas dihuni penduduk bersuku Jawa, dalam menjaga keharmonisan warga menerapkan rasa kekeluargaan dan bergotong royong.

Sehingga wajar jika memasuki pekon tersebut hampir semua lahan di manfaatkan untuk sesuatu yang menghasilkan. Contohnya, di pinggiran jalan poros banyak ditemukan tanaman pohon pisang dan jenis lainnya yang mencirikan khas pekon itu. Sehingga dapat di definisikan seperti apa pengelolaan lahan yang memang jadi tempat usaha.

Pj Peratin Muhaimin, S.E., dalam mengaplikasikan Program Ketahanan Pangan, sebesar 20 persen dari pagi Anggaran Dana Desa (ADD) Tahun 2024.

Bidang Hewani, Disalurkan bantuan 40 ekor kambing, kepada empat Kelompok Peternak yakni Pandawa, Arjuna, Gatot Kaca dan Srikandi.

Dimana dalam tanggung jawabnya masing-masing kelompok melakukan pembesaran dan pengembangan sebanyak sepuluh ekor kambing.

Kemudian untuk Bidang Nabati, di terapkan program pengembangan Rumah Pangan Lestari (RPL), seperti Budidaya Tanaman Buah Dalam Pot (tabulampot) dengan jenis tanaman tomat, cabai keriting, daun seledri (daun sop) terong, pap coy,   dan Timun.

"Untuk program RPL di kelola Empat Kelompok Kerja (Pokja) PKK. Dengan masing - masing Pokja mengelola satu jenis tanaman, dan untuk Pengurus Inti PKK Budidaya Mantang Madu di Demplot PKK," jelasnya.

Lanjut Muhaimin, melalui program ketahanan pangan sektor nabati dan hewani, selain upaya meringankan masyarakat dengan tidak semua kebutuhan harus beli di pasar. Juga menjadi usaha baru dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Seperti halnya peternakan kambing dikembangkan bukan hanya untuk dikonsumsi dalam mencukupi kebutuhan gizi melainkan juga dapat dijual untuk dimanfaatkan pada kebutuhan lain salah satunya mendorong usaha pertanian yang menjadi mata pencaharian utama.

Dalam mendorong program peningkatan ekonomi masyarakat, pemerintah bukan juga tetap memprioritaskan pembangunan infrastruktur seperti tahun ini merealisasikan Pembangunan Talut Penahan Tanah (TPT) di Pemangku Rejo Sari Satu l, Pembangunan Rabat Beton di Pemangku Rejo Sari ll.

Serta tidak kalah pentingnya adalah sektor kesehatan di mana sesuai dengan amanah pemerintah upaya penanganan dan pencegahan   rawan stunting dengan melakukan gerakan   Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan bayi, balita. (rinto/nopri)

Kategori :