Inilah Alasan Tuyul Dan Babi Ngepet Tidak Mencuri Di Bank

Senin 07 Oct 2024 - 18:12 WIB
Reporter : Adi Pabara
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co - Orang yang terlihat tiba-tiba kaya sering kali dikaitkan dengan hal berbau mistis, seperti makhluk halus tuyul serta babi ngepet. Sudah sejak lama kedua makhluk itu dipercaya dapat mendatangkan kekayaan kepada seseorang dengan cara mencuri uang.
Budayawan Suwardi Endraswara pada Dunia Hantu Orang Jawa (2004) mengatakan, narasi itu memang sudah berlangsung sejak lama dalam alam pikir pada orang Jawa. Akan Tetapi, pasti anda pernah berpikir kenapa tuyul hanya mencuri dari rumah ke rumah? Apakah bisa tuyul melakukan pencurian di bank yang menyimpan banyak sekali uang? Atau minimal melakukan pencurian atas saldo e-money?
Jawaban pertanyaan tersebut tentu beragam. Serta biasanya kembali lagi pada jawaban mistis. Hal itu memang asik sebagai cerita, tapi itu sebagai fakta. Lantas, bagaimana penjelasan logis di balik fenomena itu?
Tuyul juga babi ngepet tercipta dari kecemburuan sosial pada masyarakat zaman dahulu, khususnya di bagian kalangan petani. petani awalnya hidup dalam kondisi biasa saja. Akan tetapi liberalisasi ekonomi di tahun 1870 mengubah kondisi itu.
Jan Luiten van Zanden dan Daan Marks dalam Ekonomi Indonesia 1800-2010 (2012) mengatakan,  liberalisasi ekonomi dinilai melahirkan rezim kolonial baru yang di dalamnya terjadi pengambilalihan perkebunan rakyat untuk diubah menjadi perkebunan besar juga pabrik gula.
Situasi itu kemudian membuat kehidupan orang terpuruk, khususnya para petani kecil di Jawa yang semakin terperosok ke dalam jurang kemiskinan pada zaman itu. Karena, mereka tidak lagi memiliki kuasa atas lahan perkebunan.
Di sisi lain ada orang yang sejahtera dari sistem itu. Mereka itu pedagang, baik dari kalangan pribumi bahkan mereka yang Tionghoa, yang dalam sekejap menjadi orang kaya yang  baru. Kenaikan yang pesat kekayaan bagi  mereka lalu menimbulkan keheranan bagi para petani yang semakin melarat itu.
Banyak petani bingung dari mana asal-usul kekayaan mereka. Bagi mereka, proses asal kekayaan mereka harus dengan dibuktikan serta harus terlihat, misalnya melihat kerja kerasnya seseorang bahkan proses saat ia bertani. Sayang, mereka tidak melihat itu pada orang kaya baru. Alhasil, timbul rasa iri serta kecemburuan oleh petani ke pedagang karena bisa mendapat harta sebanyak itu.
Masyarakat yang kental dengan yang pandangan mistik membuat para petani memandang pencurian itu adalah kerja sama antara orang kaya serta makhluk supranatural dan kasat mata, seperti tuyul juga babi ngepet. Singkatnya, para petani yang memang iri selalu menuduh orang kaya baru menggunakan cara yang haram dalam memperoleh suatu kekayaan.
Akibat tuduhan ini, Ong Hok Ham dalam Dari Soal Priyayi sampai Nyi Blorong (2002) menyebutkan, para pedagang juga pengusaha sukses kehilangan status di masyarakat. Mereka dianggap hina karena memupuk kekayaan dari cara tidak benar, yaitu bersekutu dengan setan.
Tuduhan tidak berdasar ini membuat popularitas tokoh tuyul juga babi ngepet sebagai subjek mistis terkait kekayaan semakin meningkat dan terus populer sampai saat ini di negara Indonesia ini.
Hal itu jadi Perhatian Peneliti Asing
Dengan tuyul itu pernah juga menjadi sorotan Clifford Geertz, antropolog yang dianggap karya fenomenal The Religion of Java pada tahun 1976. pihaknya, Geertz cerita bahwa memang benar ada orang memelihara tuyul. Biasanya mereka melakukan perjanjian dengan roh di tempat-tempat yang memang keramat.
Biasanya orang pemelihara tuyul memiliki ciri sebagai berikut:
- Kaya raya bahkan menjadi kaya secara mendadak
- Kikir
- Sering menggunakan pakaian yang bekas
- Sering mandi di sungai bersama para kuli yang miskin
- Selalu menyantap makanan orang miskin, seperti jagung juga singkong, ketimbang nasi putih
Biasanya, pemelihara tuyul melakukan itu untuk mengelabui orang-orang agar dianggap tidak punya uang, padahal di rumahnya selalu penuh dengan banyak emas batangan.
Akan tetapi, karena dua sosok itu hanya sebatas sebagai realitas kepercayaan di masyarakat, tentu sulit dikaitkan dengan fakta yang sebenarnya, apalagi bisa mencuri sesuatu di bank.(*)

Kategori :