PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesisir Barat mencatat selama Oktober 2023 luas areal persawahan yang melakukan panen mencapai 768 hektar tersebar di sejumlah kecamatan.
Kadis KPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan berdasarkan data dari lapangan, hingga kini masih ada petani yang melaksanakan proses panen, meski terjadi musim kemarau panjang.
“ Proses panen pada areal persawahan petani hingga kini masih berlangsung, meski musim kemarau, areal persawahan di sejumlah kecamatan tidak terdampak karena memiliki jaringan irigasi, sehingga saat ini masih ada yang melakukan panen,” kata dia.
Dijelaskannya, areal persawahan yang melakukan panen tersebut mencapai 768 hektar, dan menghasilkan sekitar 5.200 kilogram gabah kering panen perhektarnya, dan diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
“ Hingga sekarang ktersediaan beras di Kabupaten Pesbar masih cukup, meski harga beras masih tergolong tinggi, yakni berkisar Rp14.000 - Rp15.000 per kilogram,” jelasnya.
Ditambahkannya, areal sawah yang mulai digarap untuk ditanami padi setelah musim panen yaitu di wilayah Kecamatan Lemong, Pesisir Utara dan Kecamatan Way Krui, untuk itu dipastikan stok beras di Pesisir Barat, aman.
“ Sedangkan sejumlah wilayah lainnya, seperti Kecamatan Karyapenggawa dan Pesisir Tengah saat ini masih menunggu masa panen, karena sebagian besar buah padi baru muncul,” terangnya.
Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir, wilayah Kabupaten Pesbar mulai di guyur hujan deras, pihaknya mengimbau areal persawahan tadah hujan bisa dimanfaatkan petani untuk digarap dan di tanam.
“ Kami minta petani bisa memanfaatkan musim hujan ini untuk mengolah areal persawahan yang ada, jadi jika musim hujan berlangsung petani sudah siap melakukan penanaman,” pungkasnya. (yogi/*)