Radarlambar.bacakoran.co- Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa Indonesia berencana membangun pusat kecerdasan buatan (AI) di Jayapura, Papua, yang akan mulai beroperasi pada awal 2025.
Meutya hafid mengatakan, meskipjun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, ia sangat menghargai komitmen yang luar biasa dari para mitra. dirinya ingin mengumumkan bahwa Vikram menargetkan AI Center di Jayapura siap pada Januari atau Februari tahun 2024 mendatang.
Meutya menambahkan bahwa pembangunan pusat AI di Solo, Jawa Tengah, sudah dimulai, dan keberadaan pusat serupa di Jayapura diharapkan dapat memperkuat ekosistem AI di Indonesia.
Meskipun Meutya tidak merinci besaran investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini, ia memastikan bahwa rincian lebih lanjut mengenai teknis pembangunan fasilitas tersebut akan dijelaskan di kemudian hari.
Dalam kesempatan yang sama, Meutya juga membahas soal pentingnya kedaulatan dalam pengembangan AI.
Ia menekankan perlunya regulasi yang dapat melindungi kedaulatan Indonesia tanpa menghambat inovasi dan investasi. Pihaknya masih berusaha menemukan keseimbangan antara menjaga kedaulatan dan tetap membuka ruang bagi inovasi.
Pembuatan regulasi ini akan memastikan kerja sama dengan perusahaan global seperti NVIDIA tetap berjalan, dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip kedaulatan.
Sementara itu, CEO Indosat, Vikram Sinha, menyarankan agar pemerintah membangun fondasi yang kuat untuk kedaulatan AI di tengah pesatnya perkembangan teknologi ini.
"Penting bagi kita untuk memastikan bahwa adopsi AI di Indonesia dapat memperkuat daya saing global. Teknologi harus menjadi alat untuk mendorong masyarakat Indonesia meraih potensi terbaik mereka," ujar Vikram.
Vikram juga menekankan bahwa data harus dianggap sebagai sumber daya alam yang perlu dilindungi, dan kebijakan yang tepat serta insentif yang mendukung harus disediakan untuk mencapai hal tersebut.