BALIK BUKIT - Permasalahan sampah yang menumpuk di Jalan Gajah Mada, tepatnya di perbatasan antara Lingkungan Heru dan Lingkungan Seranggas, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, telah menjadi keluhan serius bagi warga setempat.
Sampah yang terkumpul di tepi jalan ini tidak hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu kenyamanan para pengendara dan warga sekitar. Masalah ini sudah berlangsung cukup lama dan semakin memperburuk kualitas lingkungan di kawasan tersebut.
Seorang pengendara, Nasir, mengungkapkan keresahannya terkait bau sampah yang menyengat, terutama pada pagi hari ketika lalu lintas masih cukup padat. "Sangat menyengat, apalagi saat saya lewat pagi hari. Ini benar-benar mengganggu kenyamanan. Bau sampahnya sangat kuat, dan saya terpaksa menahan napas saat melewati jalan ini," kata Nasir, yang setiap hari melintas di kawasan tersebut.
Sementara itu, Kepala Lingkungan Heru, Masduki, juga turut menanggapi permasalahan ini. Ia menjelaskan bahwa warga setempat sudah beberapa kali berusaha membersihkan sampah yang menumpuk, namun upaya tersebut tidak pernah memberikan solusi jangka panjang. Menurutnya, sampah-sampah tersebut bukan berasal dari warga lingkungan setempat, melainkan seringkali dibuang oleh orang luar yang tidak bertanggungjawab. "Kami sering kali melihat orang dari luar yang membuang sampah di sini, baik itu plastik, sisa makanan, hingga sampah rumah tangga lainnya," ungkap Masduki.
Pada hari Kamis yang bertepatan dengan hari pasar, situasi semakin parah ketika banyak pedagang yang membuang sampah atau sisa sayuran di sisi jalan tersebut. Menurut pengamatan warga, fenomena ini hampir setiap minggu terjadi, menambah kerumunan sampah yang sudah menggunung. "Kadang pedagang pasar juga ikut membuang sampah di sini. Padahal, mereka harusnya membuangnya di tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah. Ini sangat merugikan kami sebagai warga," kata Masduki.
Selain menimbulkan bau yang tidak sedap, kata dia, tumpukan sampah ini juga mengganggu keindahan jalan serta bisa menjadi tempat berkembang biaknya berbagai macam penyakit. Beberapa warga juga mengeluhkan kondisi jalan yang semakin kotor dan berlumpur akibat sampah yang tergenang air hujan. "Kami khawatir kalau masalah ini dibiarkan terus, bisa menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat dan berpotensi menimbulkan penyakit," ujarnya
Warga setempat sangat berharap ada tindakan cepat dan tegas dari pihak berwenang, baik itu pemerintah daerah maupun kelurahan setempat, untuk mengatasi masalah ini. Mereka meminta agar ada solusi permanen untuk membersihkan tumpukan sampah dan mencegah terjadinya pembuang sampah sembarangan. "Kami ingin warga sadar dan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di jalan-jalan umum seperti ini. Mari bersama-sama menjaga kebersihan agar lingkungan kita tetap sehat dan nyaman," ajak Masduki dengan harapan tinggi.
Pihak kelurahan setempat mengaku sudah berupaya untuk menanggulangi masalah ini dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Namun, mereka juga menyadari bahwa tanpa adanya kerjasama dari semua pihak, masalah sampah ini akan terus menjadi ancaman bagi kebersihan dan kenyamanan warga.
Warga berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi jangka panjang, seperti penyediaan tempat sampah yang memadai di sepanjang jalan Gajah Mada, serta penegakan aturan yang lebih tegas terhadap pelaku pembuangan sampah sembarangan. “Selain itu, masyarakat juga berharap agar kesadaran bersama akan pentingnya menjaga kebersihan semakin meningkat, sehingga masalah sampah tidak lagi menjadi persoalan yang meresahkan,” tutupnya. *