PESISIR TENGAH - Arus kendaraan di ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), yang menjadi jalur nasional penghubung Provinsi Lampung dan Bengkulu itu mulai ramai dilalui kendaraan pada libur Natal, Rabu 25 Desember 2024, baik kendaraan roda empat maupun roda dua.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pesbar, Ariswandi, S.Sos., M.P., melalui Kabid Lalu Lintas dan Angkutan, Ronal Erwanda, S.E., mengatakan, ruas jalinbar yang juga menjadi akses utama menuju berbagai destinasi wisata di Kabupaten Pesbar itu hingga kini masih terpantau ramai kendaraan yang melintas. Peningkatan volume kendaraan memang sudah diprediksi mengingat libur Natal bersamaan dengan musim liburan panjang yang sering dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata.
“Ruas Jalinbar di wilayah Pesbar memang terpantau ramai sejak Selasa. Kendaraan yang melintas rata-rata menuju Pesbar untuk berlibur,” ungkapnya.
Dikatakannya, selain kendaraan pribadi yang membawa wisatawan, jalur ini juga dipadati angkutan penumpang dan kendaraan lain yang melintas untuk perjalanan jarak jauh. Dengan statusnya sebagai jalur nasional, Jalinbar tidak hanya melayani mobilitas wisatawan lokal, tetapi juga menjadi rute strategis penghubung berbagai daerah di Provinsi Lampung dan Bengkulu.
“Liburan panjang ini memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata di Pesbar. Sebagai salah satu destinasi favorit, wilayah ini diprediksi akan semakin ramai menjelang malam pergantian tahun,” jelasnya.
Masih kata dia, berbagai objek wisata alam yang terkenal, seperti pantai-pantai indah dan lokasi rekreasi lainnya, menjadi magnet utama bagi wisatawan. Karena itu, kepadatan kendaraan diperkirakan meningkat signifikan pada 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025. Lokasi-lokasi wisata kemungkinan menjadi titik utama kemacetan.
“Selain itu, dengan kondisi Jalinbar yang melintasi kawasan hutan dan berbukit, risiko terjadinya gangguan seperti tanah longsor dan pohon tumbang juga harus menjadi perhatian serius,” katanya.
Ditambahkannya, cuaca yang tidak menentu di musim penghujan dapat memicu kendala di sepanjang jalur tersebut. Potensi tanah longsor maupun pohon tumbang di sepanjang Jalinbar cukup tinggi mengingat jalur ini melewati kawasan hutan. Karena itu, pengendara diimbau untuk tetap waspada, terutama pada malam hari atau saat hujan deras. Dishub Pesbar memastikan akan terus memantau kondisi arus lalu lintas di sepanjang jalur tersebut.
“Koordinasi dengan instansi terkait, seperti kepolisian serta pihak terkait lainnya juga dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan dan potensi gangguan lainnya,” pungkasnya.(yayan/*)