RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Harga emas terus mengalami lonjakan signifikan, mendorong bank sentral di berbagai negara untuk meningkatkan cadangan emas mereka.
Sepanjang tahun 2024, harga emas dunia naik drastis sebesar 27,21%, mencapai level US$2.623,81 per troy ons pada akhir tahun.
Tren ini berlanjut di tahun 2025, dengan harga emas kembali melesat sekitar 10% hingga perdagangan intraday pada Senin (10/2/2025).
Laporan terbaru dari World Gold Council (WGC) menunjukkan bahwa bank sentral dunia membeli 333 ton emas pada kuartal IV 2024.
Dengan tambahan tersebut, total pembelian emas sepanjang tahun mencapai 1.045 ton, memperpanjang tren pembelian emas global selama 15 tahun berturut-turut.
Menariknya, tahun 2024 menjadi tahun ketiga berturut-turut dimana permintaan emas global melampaui angka 1.000 ton, jauh melampaui rata-rata tahunan 473 ton selama periode 2010-2021.
Posisi China sebagai pembeli emas terbesar tahun 2023 akhirnya digeser oleh Bank Nasional Polandia (NBP). Sepanjang 2024, Polandia menambah 89,5 ton emas ke cadangan nasionalnya.
Meski angka ini lebih rendah dibandingkan 130 ton yang dibeli pada tahun sebelumnya, Polandia tetap menjadi pembeli emas terbesar tahun ini.
Presiden Bank Nasional Polandia, Adam Glapiński, sebelumnya telah menyatakan bahwa negaranya berencana meningkatkan cadangan emas mereka dari 14,7% menjadi 20% sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Sementara itu, Turki menempati posisi kedua dengan penambahan 74,8 ton emas, disusul oleh India dengan 72,6 ton, dan China yang turun ke posisi keempat dengan pembelian 33,9 ton emas sepanjang 2024.
Meskipun harga emas melonjak, beberapa bank sentral justru melakukan aksi penjualan cadangan emas mereka.
Bank sentral Filipina menjadi penjual terbesar dengan melepas 29,4 ton emas sepanjang 2024.
Bank sentral Thailand berada di posisi kedua dengan penjualan 9,64 ton, sementara Singapura menjual 7,34 ton emas.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan cadangan emas terbesar di dunia, dengan total 8.133,5 ton emas.
Sementara itu, China berada di peringkat ketujuh dengan 2.279,6 ton, diikuti India di posisi kesembilan dengan 876,2 ton.