Namun demikian, Mahendra tetap optimis bahwa sektor jasa keuangan memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
OJK menargetkan sejumlah angka pertumbuhan di sektor jasa keuangan, di antaranya adalah pertumbuhan kredit perbankan sebesar 9%-11%, dana pihak ketiga yang diperkirakan tumbuh antara 6%-8%, serta aset perusahaan pembiayaan yang diprediksi meningkat sebesar 8%-10%.
Selain itu, OJK juga menargetkan penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 220 triliun pada tahun ini.
Meski sektor jasa keuangan tetap menunjukkan pertumbuhan, kita tidak boleh lengah. Ada sejumlah tantangan yang harus diperhatikan dengan serius, terutama terkait dengan pelandaian pertumbuhan di beberapa sektor.
Oleh karena itu, kita perlu terus mendorong sektor jasa keuangan untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan dinamika pasar, kata Mahendra menutup pernyataannya.
Secara keseluruhan, meskipun Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Mahendra mengingatkan agar seluruh pihak tetap waspada terhadap gejala-gejala penurunan yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat dan sektor-sektor tertentu.
Dengan strategi yang tepat, Indonesia memiliki potensi untuk mengatasi tantangan tersebut dan terus mencatatkan angka pertumbuhan yang positif.(*)