Warga Garut Mengaku Imam Mahdi, Kontroversi Meningkat

Sabtu 08 Mar 2025 - 11:21 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co -Seorang pria asal Garut, Abdul Rosid, baru-baru ini menghebohkan publik setelah mengaku dirinya adalah Imam Mahdi. Pernyataan kontroversial ini pertama kali disampaikan melalui unggahan di akun TikTok @abdulrosid425 pada 26 Februari 2025. Video tersebut langsung menarik perhatian publik dan telah ditonton ribuan kali.

Abdul Rosid, yang berusia 60 tahun, tidak hanya mengaku sebagai Imam Mahdi, tetapi juga menyebut dirinya sebagai jenderal tertinggi angkatan udara. Ia bahkan meminta pengikutnya untuk melaksanakan salat dengan menghadap ke timur, yang berbeda dengan arah salat yang dilakukan umat Muslim di Indonesia saat ini.

Pernyataan tersebut mengundang kehebohan, terutama karena Abdul Rosid mengklaim dirinya memiliki otoritas untuk mengubah tata cara ibadah umat Islam. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Garut, Nurrodhin, mengungkapkan bahwa Abdul Rosid pernah memerintahkan pengikutnya untuk salat menghadap timur, mirip dengan ajaran Sensen Komara, tokoh Negara Islam Indonesia (NII) yang dikenal dengan ajaran serupa beberapa tahun silam.

Nurrodhin juga mengungkapkan bahwa Abdul Rosid saat ini memiliki pengikut dari kalangan keluarganya dan pihaknya sedang menelusuri jumlah keseluruhan pengikutnya. Abdul Rosid sendiri berasal dari Desa Panyindangan, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut.

Meski menuai kontroversi, Abdul Rosid menegaskan bahwa video yang diunggahnya sebenarnya hanya untuk konsumsi keluarga dan saudara-saudara terdekatnya. Dalam klarifikasi yang dilakukan di kantor desa pada 6 Maret 2025, Abdul Rosid menyampaikan bahwa ia tidak memaksa siapa pun untuk mengikutinya. "Jika ada masyarakat yang ingin mengikuti, saya akan mempersilakan," ujarnya.

Abdul Rosid mengidentifikasi dirinya sebagai Imam Mahdi dan jenderal bintang empat, namun menekankan bahwa ia tidak berniat memaksakan pandangannya kepada orang lain. Pihak berwenang kini tengah memantau perkembangan situasi ini, guna memastikan tidak terjadi penyalahgunaan ajaran atau ajakan yang dapat mengganggu ketertiban umum.


Kategori :