Radarlambar.bacakoran.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah kota besar pada H-1 Lebaran, Minggu (30/3/2025).
Prakirawan BMKG, Eriska Febriati, menjelaskan bahwa fenomena cuaca dimulai dari Pulau Sumatra. Beberapa kota seperti Padang diperkirakan akan mengalami kabut, sementara Banda Aceh dan Tanjung Pinang berpotensi dilanda hujan ringan. Warga di Medan dan Pekanbaru juga diminta waspada terhadap potensi hujan petir yang dapat muncul.
Di wilayah Sumatra lainnya, seperti Jambi, diperkirakan akan ada udara kabur, sementara Palembang diperkirakan akan diliputi awan tebal. Pangkal Pinang dan Bandar Lampung berisiko mengalami hujan ringan. Masyarakat di Bengkulu diminta berhati-hati terhadap kemungkinan hujan yang disertai petir.
Pindah ke Pulau Jawa, cuaca di Serang diperkirakan berawan tebal, sementara kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta berpotensi mengalami hujan ringan. Warga Surabaya juga diingatkan akan kemungkinan hujan petir.
Di Bali dan Nusa Tenggara, cuaca di Denpasar diperkirakan hujan ringan, sementara Mataram berpotensi dilanda hujan dengan intensitas sedang. Di Kupang, waspada terhadap kemungkinan hujan petir yang dapat terjadi.
Kalimantan juga diperkirakan akan menghadapi cuaca hujan ringan di Pontianak, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Hati-hati juga terhadap hujan petir yang dapat terjadi di Tanjung Selor dan Samarinda.
Sulawesi diprediksi akan mengalami udara kabur di Palu, awan tebal di Gorontalo, dan hujan ringan di Mamuju, Makassar, dan Kendari. Hujan petir berpotensi terjadi di Manado.
Di wilayah Indonesia Timur, cuaca di Ambon, Jayapura, dan Jayawijaya diperkirakan akan hujan ringan, sementara Nabire berpotensi hujan sedang. Hujan lebat diprediksi terjadi di Ternate dan Merauke. Warga di Sorong dan Manokwari diminta waspada terhadap hujan disertai petir.
Eriska juga mengungkapkan bahwa Siklon Tropis Courtney (96W) yang masih aktif di Samudera Hindia barat daya Banten diperkirakan akan semakin menjauhi Indonesia, dan berpotensi membentuk fenomena low level jet di wilayah tersebut. Selain itu, bibit Siklon Dianne (93S) yang sebelumnya berada di sekitar Australia, diperkirakan akan semakin melemah.
Fenomena low level jet sendiri merupakan anomali angin kencang yang terjadi di sekitar lapisan troposfer, yang berfungsi mempengaruhi kondisi cuaca.(*)