RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO -Setelah merayakan Idulfitri dengan salat Id dan bersilaturahmi, banyak orang merasa lelah dan memilih untuk tidur siang. Uniknya, tidur siang di hari raya ini terasa berbeda dibandingkan hari-hari biasa. Mengapa demikian?
Kelelahan Setelah Aktivitas Pagi
Idulfitri identik dengan berbagai aktivitas fisik dan sosial sejak pagi hari. Setelah menjalankan salat Id, umat Muslim biasanya mengunjungi keluarga dan kerabat, berbincang panjang, serta menikmati hidangan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, dan rendang. Aktivitas ini cukup menguras energi, sehingga tubuh secara alami membutuhkan waktu untuk beristirahat.
Selain itu, perubahan pola tidur selama Ramadan juga bisa menjadi faktor. Setelah sebulan terbiasa bangun lebih awal untuk sahur dan tidur lebih larut, tubuh masih beradaptasi dengan jadwal tidur yang kembali normal.
Tidur Siang dan Manfaatnya
Tidur siang sebenarnya sudah menjadi kebiasaan di banyak budaya. Di Spanyol, ada tradisi siesta, yaitu tidur siang singkat untuk menghindari cuaca panas. Di Jepang, terdapat praktik inemuri, di mana orang diperbolehkan tidur di tempat umum sebagai tanda mereka bekerja keras.
Menurut penelitian, tidur siang sekitar 20–30 menit dapat meningkatkan energi dan fokus. Namun, tidur siang yang terlalu lama justru bisa membuat tubuh merasa semakin lelah. Oleh karena itu, mengatur durasi tidur siang saat Idulfitri dapat membantu agar tetap segar untuk melanjutkan aktivitas.
Tidur siang di Hari Idulfitri terasa berbeda karena kombinasi kelelahan setelah aktivitas pagi, perubahan pola tidur setelah Ramadan, serta manfaat alami dari tidur siang itu sendiri. Dengan mengatur waktu istirahat dengan baik, kita bisa tetap segar dan menikmati momen kebersamaan dengan keluarga.(*)