Kaum Tajir AS Ramai-ramai Alihkan Kekayaan ke Swiss, Imbas Kebijakan Trump

Senin 21 Apr 2025 - 15:58 WIB
Reporter : Adi Pabara
Editor : Budi Setiawan

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Sejumlah warga kaya di Amerika Serikat dilaporkan mulai memindahkan kekayaan mereka ke luar negeri, khususnya ke Swiss. Langkah ini dinilai sebagai respons terhadap kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump yang menimbulkan ketidakpastian, termasuk munculnya dampak dari perang dagang global.

Fenomena ini menjadi sorotan sebagai bagian dari tren de-Amerikanisasi, sebagaimana dilaporkan oleh CNBC. Sejumlah bank di Swiss mencatat adanya lonjakan signifikan dalam pembukaan rekening baru oleh nasabah asal AS dalam beberapa bulan terakhir.

CEO Alpen Partners International, Pierre Gabris, mengungkapkan bahwa pergeseran kekayaan warga Amerika ini terjadi dalam tiga gelombang besar. Salah satu faktor pemicu utamanya disebut sebagai kekhawatiran terhadap dominasi aset berbasis dolar AS dalam portofolio investasi mereka.

Menurut Gabris, semakin banyak warga Amerika mulai menyadari bahwa seluruh kekayaan mereka tergantung pada nilai tukar dolar AS. Kesadaran ini mendorong mereka untuk mempertimbangkan strategi diversifikasi aset sebagai langkah mitigasi risiko.

Gelombang pertama perpindahan aset ke Swiss tercatat terjadi saat Barack Obama menjabat sebagai Presiden AS pada tahun 2009. Gelombang kedua berlangsung di tengah krisis pandemi COVID-19. Sedangkan gelombang ketiga yang terjadi saat ini dipicu oleh kebijakan tarif impor Presiden Trump yang dianggap menambah ketidakstabilan ekonomi global.

Gabris juga menjelaskan bahwa para investor kaya merasa khawatir nilai tukar dolar AS akan terus mengalami pelemahan, diperparah oleh lonjakan utang nasional Amerika Serikat. Selain itu, ketidakpastian hukum yang timbul akibat kebijakan dan manuver politik Presiden Trump turut mendorong mereka mencari tempat yang lebih aman untuk aset mereka.

Swiss menjadi destinasi favorit karena dianggap memiliki stabilitas politik, sistem hukum yang kuat, serta ekonomi dan mata uang yang stabil. Beberapa orang kaya bahkan memilih untuk mengalihkan kekayaan mereka dalam bentuk emas fisik, mengingat negara ini dikenal sebagai pusat penyimpanan dan pemurnian logam mulia dunia.

Selain emas, sebagian lainnya juga mulai mempertimbangkan untuk memiliki properti atau tempat tinggal di Swiss sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka dalam mengamankan kekayaan.

Kebijakan tarif balasan yang diumumkan oleh Trump pada awal April 2025, termasuk tekanan terhadap China, memicu gejolak global. Meskipun demikian, implementasi kebijakan tersebut ditunda selama 90 hari sejak 9 April sebagai langkah untuk memberikan ruang bagi negosiasi dengan mitra dagang internasional.

Kategori :