BALIKBUKIT - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat Padang Prio Utomo mengimbau kepada masyarakat Lampung Barat untuk tetap waspada. Itu mengingat daerah ini rawan terjadi bencana.
Ia mengungkapkan, pihaknya mencatat dari Januari hingga April 2025 telah delapan kejadian bencana terjadi di kabupaten setempat.
“Delapan bencana yang terjadi di Lampung Barat yaitu pohon tumbang enam kejadian dan tanah longsor dua kejadian,” ujar Padang, Senin (5/5/2025)
Dipaparkannya, untuk bencana pohon tumbang antara lain terjadi di Jalan Lintas Liwa-Gunungkemala Krui tepatnya di titik KM 19, KM 23 dan KM 27 Pekon Kubuperahu Kecamatan Balikbukit, Jalan Penghubung Lintas Liwa-Gunung Kemala Krui di titik KM 22 Pekon Kubuperahu, Jl Sumba V.4 Penghubung Pemda Kelurahan Waymengaku. Lalu, Jalan Nasional Lintas Liwa-Gunungkemala Krui di titik KM 27 Pekon Kubuperahu, serta di KM 17 Pekon Kubuperahu Kecamatan Balikbukit.
“Untuk tanah longsor terjadi di Jalan Penghubung Pekon Kagungan dan Sukabanjar Kecamatan Lumbokseminung, dan Lingkungan Pasar Senin Kelurahan Fajar Bulan Kecamatan Waytenong,” kata dia
Lebih jauh dia mengatakan, adapun upaya yang telah dilakukan oleh BPBD untuk kejadian pohon tumbang yaitu setelah menerima laporan tersebut, Pusdalops PB segera berkoordinasi dengan Satgas TRC dan Satgas pekon setempat melakukan penyisiran dan melakukan assesmen untuk memastikan informasi titik pohon yang tumbang dan atau bencana lainnya. Untuk penanganan pohon tumbang dimaksud dilakukan oleh Satgas BPBD dan tim Satgas Pekon berupa pembersihan puing-puing pohon yang melintang di jalan menggunakan peralatan seperti golok dan peralatan mesin chainsaw.
Sementara untuk kejadian longsor, setelah menerima laporan tersebut Pusdalops PB segera melakukan koordinasi dengan satgas yang ada di wilayah tersebut, selanjutnya Pusdalops PB mengerahkan Satgas BPBD untuk melakukan penanganan berupa kedaruratan dengan evakuasi material longsor menggunakan peralatan cangkul, sekop, golok dan peralatan manual lainnya bersama Aparat Kecamatan, Aparat dan Satgas Pekon beserta masyarakat sekitar. Namun masih diperlukan bantuan evakuasi menggunakan alat berat untuk percepatan penanganan material longsor dan telah telah dikoordinasikan dengan pihak Dinas PUPR untuk tindaklanjut penanganan evakuasi material longsor dengan menggunakan alat berat.
“Mengingat Lampung Barat rawan bencana, saya menghimbau kepada masyarat untuk tetap waspada dan berhati-hati,” harapnya . *