Bill Gates Ambisi RI Bangun PLTN: Reaktor Nuklir Rumit dan Mahal

Kamis 08 May 2025 - 19:47 WIB
Reporter : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Rencana Pemerintah Indonesia untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) mendapat perhatian dari Bill Gates, pendiri perusahaan energi nuklir TerraPower. Pertemuan ini berlangsung pada Rabu (7/5) di Istana Kepresidenan Jakarta, di mana Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan ambisi besar pemerintah dalam mengembangkan sumber energi ramah lingkungan melalui nuklir.

Indonesia, yang tengah menghadapi tantangan besar dalam penyediaan energi yang murah dan berkelanjutan, menganggap pembangkit tenaga nuklir sebagai salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. Dalam diskusi tersebut, Gates menyatakan bahwa pembangkit listrik dengan teknologi nuklir bisa menjadi bagian dari solusi menghadapi ancaman perubahan iklim global. Namun, ia menekankan bahwa salah satu kendala utama adalah tingginya biaya pembangunan reaktor nuklir.

Menurut Gates, meskipun banyak negara, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Prancis, memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan penggunaan energi nuklir, sebagian besar reaktor yang ada saat ini masih menggunakan teknologi yang kompleks dan membutuhkan biaya yang besar. Hal ini menjadikan pembangunan PLTN menjadi proses yang rumit dan mahal, meskipun manfaat jangka panjangnya bagi lingkungan sangat besar.

Pendirian Gates terhadap energi nuklir diungkapkan melalui visi yang ia bawa sejak mendirikan TerraPower pada tahun 2006. Perusahaan ini berkomitmen untuk menciptakan solusi energi yang lebih murah dan ramah lingkungan. Namun, Gates mengakui bahwa pengembangan reaktor nuklir murah memerlukan waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan semula. TerraPower, yang semula bekerja sama dengan perusahaan China dalam mengembangkan reaktor dengan biaya lebih rendah, harus menghadapi hambatan besar setelah adanya kebijakan larangan dari pemerintah Amerika Serikat terhadap kerja sama tersebut. Saat ini, TerraPower melanjutkan pengembangan proyek ini di dalam negeri, dengan target reaktor pertama mulai beroperasi pada tahun 2030.

Gates berharap, dalam dekade mendatang, TerraPower dapat membangun lebih dari 30 gigawatt kapasitas pembangkit listrik nuklir. Ini tentu menjadi peluang besar bagi negara-negara yang ingin mengurangi jejak karbon mereka, termasuk Indonesia, yang tengah berusaha mendiversifikasi sumber energinya. Dengan pengembangan teknologi reaktor yang lebih efisien dan murah, penggunaan energi nuklir bisa menjadi lebih terjangkau dan aman bagi banyak negara berkembang.

Khusus untuk Indonesia, rencana pengembangan PLTN sejalan dengan kebutuhan untuk mencari sumber energi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu memenuhi permintaan energi yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan sektor industri. Namun, Gates menegaskan bahwa meskipun potensi manfaatnya besar, tantangan terbesar tetap ada pada biaya dan teknologi yang harus lebih disederhanakan agar lebih terjangkau oleh negara-negara seperti Indonesia.

Pada akhirnya, meskipun biaya pembangunan PLTN menjadi salah satu tantangan besar, Gates melihat ada peluang besar untuk pengembangan energi nuklir yang lebih murah di masa depan. Pengalaman dan riset yang terus dilakukan oleh perusahaan seperti TerraPower bisa menjadi bagian dari solusi untuk menghadirkan energi bersih yang lebih terjangkau bagi banyak negara, termasuk Indonesia, yang sedang mengejar ketertinggalannya dalam sektor energi bersih. *

Kategori :