PESISIR TENGAH - Realisasi investasi di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) pada Triwulan I tahun 2025 menunjukkan tren positif. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Non Usaha Mikro dan Kecil (Non UMK), total investasi yang berhasil dihimpun sepanjang Januari hingga Maret 2025 mencapai Rp41.968.045.513.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pesbar, Herdi Wilismar, S.H., M.M., menjelaskan, capaian itu berasal dari dua jenis penanaman modal, yakni Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp20.366.341.109 dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp21.601.704.404.
“Capaian ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan Pemerintah Daerah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan ramah terhadap investor,” kata Herdi, Rabu, 14 Maret 2025.
Dijelaskannya, Pemkab Pesbar melalui DPMPTSP setempat akan terus mendorong percepatan realisasi investasi, sejalan dengan target Provinsi Lampung yang menargetkan Rp100 miliar investasi di Kabupate Pesbar tahun 2025 ini. Sementara itu, berdasarkan data yang ada bahwa dari sisi PMA, investasi terbesar datang dari sektor perhotelan berbintang di kawasan Tanjung Setia senilai Rp12,5 miliar. Selain itu, sektor real estat yang dimiliki sendiri atau disewa juga mencatat kontribusi signifikan dengan nilai akumulatif lebih dari Rp7 miliar, tersebar di beberapa wilayah seperti di Pekon Way Redak, Lintik, dan Mandiri Sejati.
“Investasi lainnya berasal dari sektor akomodasi lainnya (Rp468 juta), vila (Rp130 juta), restoran (Rp12 juta), dan lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, kata dia, dari sektor PMDN, kontribusi terbesar berasal dari pembangunan dan pengembangan pembangkit tenaga listrik di Pekon Bambang dengan nilai investasi mencapai Rp15,3 miliar. Tak kalah penting, sektor taman nasional juga mencatatkan investasi sebesar Rp4,1 miliar, disusul oleh sektor industri veneer di Way Sindi Hanuan sebesar Rp1,2 miliar.
“Investasi dari dalam negeri juga mengalir ke berbagai sektor perdagangan, seperti perdagangan hasil perikanan (Rp385 juta), dan perdagangan ritel melalui minimarket di sejumlah titik wilayah serta lainnya,” katanya.
Menurut Herdi, realisasi investasi ini menjadi modal penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan pembukaan lapangan kerja. Pemkab Pesbar akan terus melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha, penyederhanaan perizinan, dan promosi potensi daerah agar investasi terus tumbuh. Karena itu, mudah-mudahan ditahun 2025 ini realisasi investasi di Pesbar ini dapat tercapai target yakni sebesar Rp100 miliar.
“Pemkab Pesbar melalui DPMPTSP setempat juga akan meningkatkan kolaborasi dengan instansi vertikal, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mempercepat pembangunan ekonomi berbasis investasi,” pungkasnya. *