Tajin Sobih: Sajian Tradisional Bangkalan yang Menggoda Selera

Sabtu 24 May 2025 - 20:02 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co - Madura, pulau kecil di timur laut Jawa, selama ini identik dengan kuliner berbasis daging seperti sate, bebek songkem, lorjuk, hingga kaldu kokot. Keberagaman makanan tersebut menawarkan cita rasa gurih yang kuat dan telah lama menjadi magnet bagi para pengunjung.

Tajin Sobih merupakan salah satu kuliner tradisional khas Bangkalan yang disajikan sebagai jajanan pagi hari. Makanan ini menggabungkan beberapa jenis bubur seperti bubur putih, bubur cokelat, dan sagu muti-ara, yang kemudian disiram kuah santan dan larutan gula merah. Disajikan dalam bungkusan daun pisang berbentuk kerucut, penam-pilannya sangat khas dan menggugah selera.

Nama “Tajin Sobih” berasal dari kata “tajin” yang berarti bubur dalam bahasa Madura, dan “Sobih” yang merupakan nama desa tempat makanan ini berasal. Dari sinilah sajian ini tak hanya hadir sebagai makanan, tetapi juga sebagai representasi identitas kultural masyarakat setempat.

Cenil tersebut disajikan dengan tekstur kenyal dan rasa manis legit, serta dilengkapi kuah kental khas yang jarang ditemukan pada bubur lain. Tid-ak semua orang mampu membuat cenil ini dengan tepat; butuh keahlian dan pengalaman untuk mencapai rasa dan konsistensi yang diinginkan. Cita rasa Tajin Sobih menghadirkan perpaduan yang harmonis antara manis dan gurih. Kombinasi ini menghasilkan rasa yang seimbang dan memanjakan lidah, terutama ketika disantap dalam kondisi hangat di pagi hari.

Salah satu aspek menarik dari Tajin Sobih adalah cara penyajiannya yang tetap mempertahankan kearifan lokal. Bungkus dari daun pisang tidak hanya mempercantik tampilan, tetapi juga memberikan aroma alami yang memperkaya pengalaman bersantap. Bahkan sendok makannya pun ser-ing kali dibuat dari daun pisang, menambah sentuhan tradisional yang kini mulai jarang ditemui dalam dunia kuliner modern.

Tak hanya menjadi sajian favorit masyarakat lokal, Tajin Sobih juga ser-ing menjadi pilihan oleh-oleh khas bagi wisatawan yang datang ke Bangkalan. Dalam suasana pasar tradisional, penjual biasanya menge-masnya dengan rapi dan tetap mempertahankan keaslian bentuk serta rasanya.

Meski terkesan sederhana, keberadaan Tajin Sobih memiliki makna yang lebih dalam. Ia merupakan simbol kekayaan budaya kuliner lokal yang lahir dari bahan-bahan sederhana namun diolah dengan cara yang penuh ketelitian dan nilai tradisi. Sajian ini menjadi bukti bahwa makanan tak hanya soal rasa, tetapi juga soal cerita dan kearifan lokal yang menyer-tainya.

Saat ini, keberadaan Tajin Sobih menghadapi tantangan dari semakin berkembangnya makanan cepat saji dan berkurangnya minat generasi muda terhadap makanan tradisional. Oleh karena itu, upaya pelestarian sangat diperlukan. Pemerintah daerah bersama pelaku UMKM kuliner dapat mengambil peran aktif dalam mempromosikan Tajin Sobih, baik melalui festival makanan tradisional, pelatihan pembuatan makanan khas, hingga pemanfaatan media sosial sebagai sarana pemasaran.

Menjaga eksistensi Tajin Sobih tidak hanya berarti mempertahankan se-buah resep makanan, tetapi juga menjaga warisan budaya yang telah mel-ekat erat dengan masyarakat Madura. Jika terus dilestarikan, Tajin Sobih bukan tidak mungkin bisa menembus pasar nasional bahkan internasion-al, sebagaimana beberapa kuliner Nusantara lain yang sudah lebih dahulu mendunia.(yayan/*)

Kategori :