Jurusan Kuliah yang Lulusannya Banyak Jadi Orang Kaya, Ini Rahasianya

Senin 09 Jun 2025 - 20:12 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co - Laporan The National Study of Millionaires mengungkap fakta menarik: sebagian besar jutawan di Amerika Serikat bukan hanya pekerja bergaji tinggi atau pewaris kekayaan, melainkan individu yang menempuh pendidikan tinggi dan menjalani hidup dengan disiplin finansial. Data menunjukkan bahwa 88 persen jutawan di AS merupakan lulusan perguruan tinggi, dan lebih dari separuhnya bahkan menyelesaikan pendidikan hingga tingkat magister atau doktor.

Namun, kekayaan mereka ternyata tidak ditentukan oleh nama besar kampus. Sebagian besar lulusan justru berasal dari universitas negeri biasa. Hanya 8 persen dari mereka yang berasal dari kampus swasta elit. Penelitian yang dilakukan Ramsey Solutions ini melibatkan lebih dari 10.000 responden dan menyoroti pola pikir serta kebiasaan keuangan yang mereka miliki.

Jurusan yang mereka tempuh pun cukup beragam, meskipun beberapa bidang memiliki kecenderungan menghasilkan lulusan dengan penghasilan tinggi. Data dari Coursera dan Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa lulusan teknik dirgantara, teknik elektro, ilmu komputer, administrasi bisnis, keamanan informasi, dan keperawatan berpotensi memperoleh gaji tahunan lebih dari 1 miliar rupiah. Jurusan-jurusan ini menekankan keahlian yang sangat dibutuhkan di era digital dan teknologi.

Sementara itu, analisis global dari Resume.io pada tahun 2020 mencatat bahwa sebagian besar orang terkaya di dunia memiliki latar belakang pendidikan di bidang bisnis, ekonomi, teknik, hukum, dan ilmu politik. Bahkan, ada juga dari jurusan sejarah, pendidikan, hingga matematika. Namun, menariknya, 28 orang terkaya di dunia diketahui tidak menyelesaikan pendidikan sarjana mereka.

Menjadi kaya ternyata bukan semata soal pekerjaan bergaji besar. Studi menunjukkan bahwa hanya 15 persen jutawan yang memegang jabatan manajemen senior. Sebagian besar berasal dari keluarga biasa, dan 79 persen tidak menerima warisan. Mereka mencapai kekayaan berkat kebiasaan mengelola uang secara bijak. Hampir seluruh responden hidup di bawah kemampuan finansial mereka, berhemat dengan mencatat kebutuhan belanja, tidak bergantung pada kartu kredit, dan rutin menggunakan kupon diskon.

Bagi banyak orang, menjadi kaya bukanlah hasil dari keberuntungan semata. Pendidikan, pilihan jurusan, serta pola hidup sederhana dan konsisten ternyata menjadi kombinasi yang efektif untuk membangun kekayaan dari nol.(*)

Kategori :