BALIKBUKIT - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat mencatatkan capaian membanggakan dalam upaya memperkuat kemandirian fiskal daerah. Hingga Mei 2025, dividen dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) telah menyumbang Rp3,2 miliar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), atau setara dengan 56,31 persen dari target tahun 2025 yang dipatok sebesar Rp5,8 miliar.
Capaian ini tak hanya mencerminkan keberhasilan strategi investasi daerah, tetapi juga menjadi sinyal positif bahwa BUMD di Lampung Barat mulai berperan nyata sebagai motor penggerak ekonomi lokal.
“Angka ini menunjukkan bahwa pengelolaan BUMD kita berjalan dengan baik dan efektif. Realisasi lebih dari setengah target di pertengahan tahun membuktikan bahwa kontribusi BUMD sangat vital bagi pembangunan daerah,” ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lampung Barat, Drs. Daman Nasir, M.P., Senin (23/6/2025).
Daman merinci bahwa realisasi dividen tersebut berasal dari tiga BUMD unggulan, yakni Bank Lampung sebesar Rp2,7 miliar, Perumda Limau Kunci sebesar Rp118 juta, serta Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebesar Rp437 juta
Bank Lampung masih menjadi kontributor terbesar melalui penyertaan modal pemerintah daerah, sementara BPRS menunjukkan tren pertumbuhan yang menjanjikan di sektor pembiayaan mikro dan syariah.
“Penyertaan modal ke BUMD bukan semata investasi jangka panjang, tetapi juga instrumen strategis untuk meningkatkan PAD sekaligus mendongkrak pelayanan ekonomi bagi masyarakat,” jelas Daman.
Daman menjelaskan, dividen merupakan pembagian laba perusahaan yang disepakati melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Setelah diputuskan, dividen langsung disetorkan ke kas daerah dan digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan, seperti perbaikan infrastruktur, layanan pendidikan, kesehatan, dan program kesejahteraan sosial lainnya.
“Ini bentuk tanggung jawab korporasi daerah. BUMD bukan hanya soal profit, tapi juga bagaimana keuntungannya bisa kembali ke masyarakat dalam bentuk layanan dan pembangunan nyata,” tegasnya.
“Ke depan, kami ingin BUMD mampu memperluas jangkauan bisnis, meningkatkan efisiensi, dan berinovasi. Dengan begitu, mereka bisa menjadi pilar utama ekonomi daerah yang berkelanjutan,” tambah Daman. (lusiana)