Radarlambar.bacakoran.co - Amerika Serikat mulai menahan pasokan senjata ke Ukraina. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth resmi memerintahkan penangguhan sejumlah pengiriman rudal dan amunisi penting karena cadangan dalam negeri yang terus menipis.
Langkah ini mencakup penghentian sementara pengiriman puluhan rudal Patriot, lebih dari 100 rudal Hellfire, dan sejumlah rudal Stinger. Tak hanya itu, Ukraina juga tidak akan menerima amunisi Howitzer 155 mm serta lebih dari 250 rudal presisi GMLRS (Guided Multiple Launch Rocket System) dalam waktu dekat.
Kebijakan ini dilaporkan pertama kali oleh NBC News, mengutip keterangan dari sumber internal, dan dikonfirmasi oleh Kantor Berita RIA Novosti pada Rabu (2/7/2025).
Prioritaskan Kepentingan Nasional
Peninjauan ulang terhadap stok amunisi disebut-sebut sebagai latar belakang keputusan tersebut. Stok persenjataan AS diketahui terus menurun dalam beberapa tahun terakhir, dipicu oleh pengiriman besar-besaran ke Ukraina dan Timur Tengah.
Juru Bicara Gedung Putih Anna Kelly menjelaskan, keputusan ini dibuat berdasarkan evaluasi Departemen Pertahanan (DOD) untuk memastikan kesiapan militer AS di berbagai kawasan strategis.
"Keputusan ini diambil demi kepentingan nasional Amerika Serikat," ujar Kelly kepada NBC News.
Ia juga menegaskan bahwa meskipun bantuan ke Ukraina ditangguhkan, kekuatan militer Negeri Paman Sam tetap dominan.
"Kekuatan Angkatan Bersenjata AS tidak perlu diragukan — tanya saja pada Iran," tambahnya, merujuk pada ketegangan yang terjadi di Timur Tengah belakangan ini.
Langkah ini memunculkan kekhawatiran baru di tengah berlanjutnya konflik antara Ukraina dan Rusia. Sementara itu, sejumlah analis menilai bahwa penangguhan ini mencerminkan tekanan logistik dan perlunya AS menjaga kesiapan tempurnya sendiri di berbagai front global. (*)
Kategori :