BALIKBUKIT - Kepala Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh Lampung Barat Sulki, S.H., memastikan bahwa pihaknya terus berupaya untuk melakukan penghalauan dan penggiringan kawanan gajah liar yang sejak beberapa waktu lalu beberapa kali mendekati permukiman dan areal persawahan dan perkebunan masyarakat Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS).
Menurut Sulki, saat ini kawanan gajah tersebut berada di Dusun Way Tuing, Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan BNS dengan kordinat X.418197 .Y.9423490, penggiringan terus dilakukan.
”Titik lokasi penggiringan ini berdasarkan kesepakatan bersama dan kebutuhan masyarakat pekon sekitar kawasan yaitu Pekon Gunung Ratu, Bumi Hantatai dan Sukamarga di sepakati bersama,” ungkap Sulki mewakili Kepala TNBBS Bidang Wilayah II Liwa Amri, S.H, M.Hum.,Selasa 6 Februari 2024.
Menurut dia, kawanan gajah tersehut keluar dari kawasan TNBBS sekitar seluluh hari terakhir dan kerap memasuki perkebunan dan persawahan masyarakat. ”Sebagai upaya untuk menghindari dampak konflik lebih banyak maka di lakukan kesepakatan untuk melakukan pengiringan kelompok gajah liar tersebut, semoga dalam beberapa hari kedepan kawanan gajah tersebut sudah bisa kembali ke dalam hutan rimba TNBBS,” harapanya.
Menurut dia, penggiringan dilakukan oleh petugas gabungan mulai dari Satgas Lembah Suoh yang tergabung dari enam pekon, Babinsa, Polsek BNS, WCS-IP dan masyarakat.
Sebelumnya, Kawanan gajah yang berjumlah 18 ekor, kini berada di Way Tuwing, Pekon Bumi Hantatai, yang berjarak 1,5 kilometer dari permukiman penduduk.
Anggota Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh Sugeng Hari Kinaryo Adi mengatakan, setelah sebelumnya berhasil digiring oleh petugas bersama masyarakat Pekon Suka Marga Kecamatan Suoh setelah merusak tanaman padi milik petani di wilayah itu, kini kawanan gajah bergeser ke wilayah Pekon Bumi Hantatai.
"Sekarang posisi gajah berada di Way Tuwing, jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari permukiman, kawan-kawan di lapangan terus berjaga dan melakukan blokade agar kawanan gajah tersebut tidak terus mendekat ke permukiman penduduk," ungkap Sugeng Hari Kinaryo Adi, Senin 5 Februari 2024.
Menurutnya, kondisi kawanan satwa berbelalai tersebut saat ini cukup agresif, sehingga petugas harus penuh kehati-hatian dalam melakukan penghalauan dan penggiringan. "Untuk upaya terus dilakukan, jangan sampai kawanan gajah tersebut terus mendekati permukiman dan perkebunan penduduk, dan diharapkan dalam beberapa hari kedepan kawanan gajah tersebut bisa menjauh dan kembali masuk ke dalam hutan rimba TNBBS," kata dia.
Sebelumnya, kawanan gajah yang diketahui berjumlah 18 ekor berhasil merangsek masuk ke areal persawahan milik Manijo warga Pekon Suka Marga, akibatnya tanaman padi miliknya sebagian mengalami kerusakan akibat diinjak-injak satwa berbelalai tersebut.
Menurut Sugeng, kawanan gajah yang dikenal kelompok Bunga tersebut awalnya berada cukup jauh tepatnya di Gunung Loreng, hingga pada akhirnya kawanan gajah berada di dekat areal persawahan masyarakat. "Tanaman padi milik pak Wanijo didatangi kawanan gajah, dan mengalami kerusakan, kondisi tanaman padi miliknya sudah mulai berbunga," kata Sugeng Hari Kinaryo Adi. (*)