BALIKBUKIT – Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Barat terus berbenah. Mengusung semangat transformasi dan mendukung Asta Cita pemerintah, institusi penegak hukum ini resmi meluncurkan dua program unggulan bertajuk BISA (Bersama Insan Adhyaksa).
Dua program yang dikenalkan adalah JPU (Jaksa Peduli UMKM) dan JPN (Jaksa Peduli Kebun). Keduanya dirancang sebagai wujud nyata kehadiran Kejaksaan tak hanya dalam aspek penegakan hukum, tapi juga pemberdayaan masyarakat.
JPU menyasar pelaku UMKM, khususnya industri rumah tangga yang belum mengantongi izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Targetnya cukup ambisius sebanyak 100 UMKM akan difasilitasi dalam pengurusan izin, demi meningkatkan daya saing produk lokal dan mendukung penurunan angka stunting.
Sementara JPN difokuskan pada pemanfaatan lahan tidur milik warga. Melalui sinergi bersama pemda, pemerintah pekon, hingga BUMDes, program ini mendorong masyarakat kembali mengelola kebun guna memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi desa.
“Lewat dua program ini, Kejaksaan ingin membuktikan bahwa kami tidak sekadar hadir untuk menindak, tetapi juga mendampingi dan membangun,” tegas Kasi Intel Kejari Lambar, Ferdy Andrian.
Ferdy menyebut, keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan. “Perlu kolaborasi lintas sektor. Kami berharap masyarakat dan pemerintah daerah bisa jalan bersama,” ujarnya.
Dengan gebrakan ini, Kejari Lampung Barat ingin menegaskan komitmennya sebagai institusi humanis dan adaptif hadir di tengah rakyat, menjadi mitra pembangunan demi Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. (edi/nopri)