RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran kembali meningkat setelah pernyataan tegas dari Presiden AS Donald Trump yang menyatakan kesiapan Washington untuk kembali melancarkan serangan terhadap Iran bila situasi mengharuskannya. Hal ini merupakan tanggapan atas pengakuan pihak Iran mengenai kerusakan parah yang terjadi akibat serangan sebelumnya yang dilakukan AS pada bulan Juni lalu terhadap situs-situs nuklir utama negara tersebut.
Dilansir dari Iran International, pernyataan Trump muncul sebagai respons terhadap pernyataan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, yang menyebut bahwa fasilitas nuklir Iran mengalami kerusakan serius akibat serangan militer AS. Iran, meski mengakui besarnya kerusakan, menegaskan akan segera membangun kembali fasilitas yang terdampak.
Sebelumnya, Amerika Serikat melancarkan operasi militer bernama Midnight Hammer yang menargetkan tiga lokasi fasilitas nuklir Iran. Serangan ini menggunakan pesawat pengebom siluman B-2 yang dipersenjatai bom penghancur bunker seberat 30.000 pon.
Di sisi lain, pemerintah Iran menyatakan tidak akan mundur dari program pengayaan uranium yang selama ini menjadi inti dari perselisihan dengan komunitas internasional. Program tersebut dianggap sebagai simbol pencapaian teknologi dan kebanggaan nasional, sehingga Iran bersikeras untuk melanjutkannya meski di tengah tekanan global.
Sementara Iran berkeras bahwa tujuan program nuklirnya adalah damai, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa tingkat pengayaan uranium yang dilakukan tidak memiliki pembenaran untuk keperluan sipil. Hal ini memicu kekhawatiran baru di kalangan pengamat internasional mengenai potensi eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah. (*)
Kategori :