31 Tahun Terbengkalai, Sawah di Tanjungraya Kembali Produktif Lewat Program PMA

Rabu 17 Sep 2025 - 17:56 WIB
Reporter : Edi Prasetya

SUKAU – Setelah puluhan tahun terbengkalai akibat gempa bumi 1994, lahan sawah seluas 21 hektar di Pemangku Tanjung Kemala, Pekon Tanjung Raya, Kecamatan Sukau, kini kembali digarap dan mulai produkif 

Hal itu menyusul bergulirnya program yang dikemas dalam Petani Mitra Adhyaksa (PMA) yang sejalan dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, terutama dalam mendukung swasembada pangan nasional.

Pada Rabu (17/9/2025), Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung, Danang Suryo Wibowo, bersama Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, meresmikan pemanfaatan lahan tersebut dengan menanam padi di area perdana seluas 1,5 hektar.

Kajati Lampung Danang Suryo Wibowo menyebut, langkah ini luar biasa karena mampu menghidupkan kembali lahan yang selama 31 tahun tidak produktif.

 “Dulu lahan ini terbengkalai akibat dampak gempa bumi 1994. Total luasnya 21 hektar, dan alhamdulillah saat ini sudah mulai dikelola 1,5 hektar. Ini luar biasa karena bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk masyarakat, sejalan dengan Asta Cita Presiden dalam mendukung swasembada pangan,” tegas Danang.

Ia juga menekankan bahwa program PMA bukan hanya soal tanam padi, melainkan strategi besar untuk memperkuat ketahanan pangan dengan pendampingan petani, mulai dari permodalan, bibit, hingga penyerapan hasil panen.

Sementara itu, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menyampaikan apresiasi atas peran Kejati Lampung dan Kejari Lampung Barat. Menurutnya, pemanfaatan lahan tidur ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk kesejahteraan masyarakat.

“Selama 31 tahun lahan ini tertidur, hari ini mulai bangkit. Kami sangat mendukung langkah ini, karena pertanian adalah pilar utama ekonomi dan pangan Lampung Barat. Dengan kolaborasi ini, kita optimistis Lampung Barat bisa berkontribusi lebih besar dalam ketahanan pangan,” ujar Parosil.

Disisi lain. Kepala Kejari Lampung Barat, M. Zainur Rochman, menambahkan bahwa program PMA akan dilaksanakan secara bertahap. Target jangka menengah adalah mengelola 9 hektar lahan, sementara target jangka panjang hingga 20 hektar.

“Kami ingin program ini berkelanjutan. Bukan hanya panen hari ini, tapi ada kesinambungan untuk kesejahteraan petani dan swasembada pangan daerah,” jelasnya.(edi)

 

Kategori :