Perang Sudan Memanas: Ribuan Warga Tewas dalam Pembantaian Massal di El-Fasher

Minggu 02 Nov 2025 - 15:56 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Konflik berkepanjangan di Sudan kembali mencapai titik tragis. Sedikitnya ribuan warga sipil tewas dalam pembantaian massal yang dilakukan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di kota El-Fasher, wilayah Darfur Barat, pada Rabu (29/10).

Video yang beredar di media sosial—dan telah diverifikasi oleh Al Jazeera—menunjukkan anggota RSF menyiksa hingga mengeksekusi warga sipil di jalanan. Aksi brutal ini memicu kecaman keras dari berbagai lembaga kemanusiaan internasional.

Akar Konflik Sejak 2023

Perang saudara di Sudan pecah pada April 2023 akibat perebutan kekuasaan antara militer Sudan dan RSF. Konflik berakar dari ketegangan pasca tergulingnya Presiden Omar al-Bashir pada 2019. Dua tokoh utama yang kini berperang—Jenderal Abdel Fattah al-Burhan (kepala militer dan pemimpin pemerintahan sementara) serta Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo (Hemedti) (pemimpin RSF)—sebelumnya adalah sekutu dalam kudeta 2021, namun berselisih soal rencana integrasi RSF ke dalam militer nasional.

RSF Kuasai Hampir Seluruh Darfur

Pada Oktober 2025, RSF berhasil merebut El-Fasher, kota strategis sekaligus benteng terakhir militer di Darfur. Kejatuhan kota ini membuat RSF kini menguasai hampir seluruh wilayah Darfur dan sebagian besar Kordofan, memperkuat posisi mereka dalam konflik. Namun dominasi tersebut memunculkan kekhawatiran genosida terhadap kelompok non-Arab, yang menjadi sasaran utama kekerasan di wilayah itu.

Krisis Kemanusiaan Terburuk di Dunia

Data PBB menyebut, lebih dari 150 ribu orang tewas dan 12 juta warga terpaksa mengungsi akibat perang ini—menjadikannya krisis kemanusiaan terbesar di dunia saat ini.
Lebih dari 80 persen fasilitas kesehatan di wilayah konflik telah lumpuh total. Wabah kolera dan malaria kini menyebar luas, sementara 3,4 juta anak di bawah lima tahun menghadapi risiko malnutrisi akut dan infeksi epidemi.

El-Fasher: Kota yang Terkepung

Selama lebih dari 18 bulan pengepungan, El-Fasher menjadi simbol penderitaan rakyat Sudan. RSF memblokade bantuan pangan, menghancurkan kamp pengungsi Zamzam, dan membangun tembok tanah yang menjebak sekitar 250 ribu warga di dalam kota tanpa akses logistik maupun medis.

 

Sejumlah lembaga internasional menyerukan gencatan senjata segera, namun hingga kini belum ada tanda-tanda perundingan damai yang berarti antara kubu militer dan RSF.(*)

Kategori :