Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Provinsi Tahun 2024, KKI Lambar Jadi Narasumber

Kamis 07 Mar 2024 - 21:50 WIB
Reporter : Lusiana
Editor : Haris T

BALIKBUKIT - Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Kabupaten Lampung Barat turut berpartisipasi sebagai narasumber pada kegiatan Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Provinsi Tahun 2024  yang digelar oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lampung di Wisma Sindalapai, Kelurahan Pasarliwa Kecamatan Balikbukit, Kamis 7 Maret 2024.

Materi yang berjudul “Menuju Generasi Emas 2045” disampaikan oleh Wakil Ketua Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Drs. Sandarsyah dan peserta seleksi sebanyak 30 orang yang berasal dari utusan organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Lampung Barat.

Sebagai pemateri, Sandarsyah mengatakan bahwa secara nasional berdasarkan data BPS pada Maret 2022 jumlah remaja mencapai 65,82 juta atau 24 persen dari total penduduk sebesar 275,77 juta “Dengan jumlah remaja yang cukup banyak ini, tentu mempunyai nilai yang strategis dan penting bagi pembangunan bangsa kedepan. Karena masa depan negara dan bangsa tentu tergantung dari para pemuda ini,” kata dia

“Untuk masa depan bangsa dan negara yang mencerahkan tentu tidak hanya dibutuhkan jumlah pemuda yang besar, tapi juga harus disertai juga kualitas sumber daya manusia yang bagus para pemudanya,” sambungnya.

Menurut Sandarsyah, tantangan kedepan adalah dalam rangka menghadapi Sustainable Development Goals, (SDGs), Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Bonus Demografi, Revolusi Industri 4.0., dan Generasi Emas  2045, Indonesia memerlukan pemuda yang mempunyai kompetensi dan berkarakter. Pilar-pilar karakter yang dimaksud adalah etika, kejujuran, tanggungjawab, konsisten, amanah, rasa hormat, dan keberanian.

Selanjutnya pilar yang lain adalah adil, tekun, setia kawan, ntegritas, dan kebangsaan. “Dengan demikian ada tiga point yang harus menjadi perhatian bagi generasi muda, yaitu Integritas (jujur, dapat dipercaya, berkarakter, bertanggungjawab, dan konsisten), Etos Kerja (etos kerja, daya saing, optimisme, inovatif dan produktif), serta Gotong Royong (kerja sama, tolong menolong, peka komunal, dan berorientasi kepada kemaslahatan),” bebernya.

Sedangkan karakter sendiri akan terbentuk sebagai hasil pemahaman tiga hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), hubungan dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa (sepiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan.

Lanjut dia, disamping itu pula para pemuda dapat mempedomani dengan baik isu-isu tentang Triad kesehatan reproduksi remaja yaitu, untuk menghindari Pergaulan bebas, Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya), Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV-AIDs, serta Pernikahan dini. “Dengan demikian diharapkan akan lahir Gererasi yang Berencana (GenRe) yang akan menjadi Generasi Emas   yang ditandai dengan, menikah secara terencana, aktif dalam kehidupan masyarakat, dalam kehidupan sehari-harinya mempunyai pola hidup sehat, mengenyam pendidikan setinggi mungkin, dan mendapatkan pekerjaan yang kompetitif,” pungkas Sandarsyah. (*)

Kategori :