LEMONG – Masyarakat Pekon Way Batang, Kecamatan Lemong, hingga kini masih berharap kepada pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), agar dapat membangun jaringan irigasi pada areal persawahan di pekon setempat sehingga produksi padi lebih maksimal.
Peratin Way Batang, Mat Munadi, mengatakan luas areal persawahan di pekon setepat mencapai 70 hektar lebih, seluruh areal persawahan itu merupakan sawah tadah hujan, sehingga hanya dimanfaatkan petani saat musim hujan.
“ Padi yang ditanam petani bergantung pada musim hujan, jadi jika memasuki musim kemarau areal persawahan akan menjadi tandus dan tidak bisa digarap karena tidak ada air untuk membantu pengolahan,” kata dia.
Dijelaskannya, sejumlah usulan telah disampaikan ke pemerintah, termasuk ke Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, namun hingga kini belum ada perkembangan dari usulan tersebut.
“ Kami terus berupaya agar areal persawahan yang ada di pekon ini bisa digarap dengan maksimal oleh petani, paling tidak bisa ditanam dua kali dalam setahun, karena saat ini masih satu kali, kadang jika tidak memungkinkan tidak ditanam padi oleh petani,” jelasnya.
Ditambahkannya, kini produktifitas areal persawahan itu masih sangat rendah, dimana dalam sekali panen setiap satu hektar sawah hanya mampu mengasilkan satu ton gabah kering panen, sedangkan jika digarap dengan maksimal hasilnya bisa lebih dari satu ton.
“ Kalau ketersediaan air mencukupi maka petani bisa melakukan pengolahan dengan maksimal, hasil panen juga akan meningkat. Kita perkirakan bisa mencapai empat ton dalam setahun,” terangnya.
Pihaknya berharap, Pemkab pesbar melalui instasi terkait dapat membangun jaringan irigasi di areal persawahan tersebut, bahkan sumber air sudah tersedia tinggal saluran irigasi ke sawah yang belum ada.
“ Sumber air untuk jaringan irigasi itu sudah siap, karena ada aliran sungai yang dekat dengan areal persawahan itu, tinggal membangun jaringan irigasinya lagi,” pungkasnya. *