BALIKBUKIT - Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopdag) Kabupaten Lampung Barat terus genjot pendapatan asli daerah (PAD).
Dalam rangka meningkatkan PAD tersebut, Tim Internal Diskopdag rutin melakukan monitoring dan pengawasan ke sejumlah pasar milik pemerintah daerah.
Kepala Diskopdag Tri Umaryani, S.P, M.Si., mengungkapkan, target PAD yang dikelola Diskopdag sebesar Rp766 juta lebih namun hingga bulan Juli telah ada realisasinya Rp204 juta lebih atau 26.71 persen.
“Mudah mudahan sebelum akhir tahun 2024 bisa tercapai target,” ungkap Tri Umaryani.
BACA JUGA:ADP Triwulan II Akhirnya Cair 100 Persen
Dipaparkannya, adapun PAD yang dikelola Diskopdag terdiri dari retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi lain lain PAD yang sah.
Untuk retribusi jasa umum meliputi retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, retribusi pelayanan pasar, retribusi pelayanan pasar los dan retribusi pelayanan pasar kios.
Sementara untuk retribusi jasa usaha terdiri dari retribusi pemakaian kekayaan daerah dan fasilitasi pasar/pertokoan yang dikontrakan. Sementara retribusi lain lain PAD yang sah berupa pendapatan dana bergulir.
Lanjut dia, dalam rangka meningkatkan PAD, pihaknya menungaskan tim internal dinas untuk melakukan monitoring dan pengawasan ke sejumlah pasar milik pemerintah daerah.
BACA JUGA:Petugas Puskesmas Rutin Cek Kesehatan Anggota Paskibraka
“Jadi tim internal Diskopdag rutin melakukan monitoring ke setiap pasar,” kata dia seraya menambahkan, untuk pencapaian target PAD tersebut, pihaknya berharap adanya kerjasama dari pengelola pasar.
Sekadar diketahui, di Kabupaten Lampung Barat ada 10 pasar milik Pemda, yaitu Pasar Puramekar Kecamatan Gedungsurian, Pasar Pagardewa Kecamatan Sukau, Pasar Seblat Kecamatan Sukau, Pasar Liwa Kecamatan Balikbukit, Pasar Kenali Kecamatan Belalau, dan Pasar Giham Kecamatan Sekincau.
Selain itu, Pasar Bandar Betung Kecamatan Sekincau, Pasar Fajarbulan Kecamatan Waytenong, Pasar Simpangsari Kecamatan Sumberjaya, serta Pasar Purajaya Kecamatan Kebuntebu. (lusiana)