Radarlambar.Bacakoran.co - Pemerintah Pekon Tanjungsari, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Jum’at 13 September 2024 membagikan bahan makan tambahan (BMT) kepada 12 warga pekon setempat untuk mencegah Stunting dan anak kelainan fisik.
Juru Tulis (Jurtul) Pekon Tanjungsari, Anton Ariawan.S.Pd., mendapingi Pj.Peratin Pekon setempat, Tusiran.A.Md., mengatakan stunting menjadi salah satu isu penting yang dihadapi masyarakat, hal itu menjadi pemikiran yang harus dilakukan untuk mencarikan langkah yang tepat dalam pencegahan dan penanganannya.
“ Dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, pemerintah memberikan bantuan kepada anak yang terindikasi stunting,” kata dia.
Pemerintah memberikan perhatian khusus dalam penanganan terhadap Stunting karena sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak kedepan.
“Pemberian bahan makanan tambahan (BMT) merupakan pemberian makanan terhadap bayi dan balita fdalam melengkapi kebutuhan gizi anak agar mencapai berat badan sesuai usianya,” imbuhnya.
Masih menurut Anton, bertempat di balai Pekon setempat, pihaknya membagikan bahan makanan tambahan (BMT) kepada 12 keluarga yang memiliki balita stunting yang dipusatkan di balai pekon setempat. hadir juga dalam kesempatan itu Pj. Peratin Pekon Tanjungsari, Tusiran, dan Bidan Desa (Pekon) setempat, Lia Agustina.S.Tr.,Keb.
“ Ada satu anak yang BMT nya kita antarkan kerumah nya karena memang anaknya mengalami kelainan fisik sehingga tidak bisa hadir kebalai pekon,” ujarnya.
Pihaknya berharap dengan adanya BMT itu dapat membantu ke-12 keluarga warga pekon Tanjungsari itu agar mendapat tambahan gizi untuk anaknya guna mencegah terjadinya stunting,.
Sementara itu, Bidan Desa Pekon Tanjungsari, Lia Agustina, S.Tr,Keb., mengatakan, masalah gizi disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah gizi pada balita stunting. Kekurangan asupan makanan yang bergizi atau seringnya terinfeksi penyakit menjadi salah satu penyebab terjadinya masalah gizi.
“Pola asuh yang tidak tepat, kurangnya pengetahuan, sulitnya akses ke pelayanan kesehatan, kondisi ekonomi berpengaruh terhadap akses makanan bergizi dan pelayanan kesehatan,” tambahnya.
Pemberian bahan makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal itu merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita dalam upaya pencegahan stunting.
Pembagian BMT lokal itu tidak hanya memberikan makanan tambahan saja, tapi juga disertai dengan memberikan edukasi, penyuluhan, konseling gizi dan kesehatan agar dapat mempercepat proses perubahan perilaku ibu dan keluarga dalam pemberian makan sesuai usianya, pemilihan bahan makanan keamanan pangan.