Apakah Abu Rokok Bisa Menjadi Pupuk Tanaman?

Radarlambar.bacakoran.co - Pada sektor perkebunan atau pertamanan, pencinta tanaman kerap mencari cara berkelanjutan serta hemat biaya dalam menyuburkan tanaman.

Abu rokok ternyata menjadi salah satu bahan penyubur tanaman, yang disebut-sebut beberapa orang mengandung nutrisi bermanfaat. 

Abu rokok memiliki manfaat untuk mengusir hama pada tanaman. Hanya saja tidak sedikit orang yang menyebut abu rokok tidak aman bagi tanaman, itu dikarenakan mengandung bahan-bahan yang tidak baik bagi kesehatan serta pertumbuhan tanaman, seperti nikotin, logam berat, serta karbon dioksida. 

Lantas, apakah abu rokok memiliki manfaat bagi tanaman??  

Dilansir dari The Ace Gardener, rokok maupun abu rokok mengandung sejumlah kecil kalium, fosfor, potasium, serta elemen yang biasanya diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.  

Hanya sjaa, abu rokok mengandung zat berbahaya, seperti logam berat maupun alkaloid beracun, yang artinya, abu rokok akan ;ebih banyak kerugian daripada manfaatnya untuk tanaman.  

Pada laman E-how, menyebut tembakau mengandung logam berat serta bahan kimia lainnya, sehingga dapat meracuni makhluk dampaknya memakan puntung rokok tembakau dibuang. 

Unsur-unsur beracun tersebut juga larut ke dalam tanah serta air, konsentrasi unsur-unsur tidak diinginkan mengubah keseimbangan kimia serta keasaman tanah sehingga mempengaruhi kesehatan tanaman tumbuh di dalam tanah. 

Bahan paling berbahaya pada abu rokok, antara lain timbal, nikel, titanium, serta seng, yang dilepaskan dengan cepat ke dalam tanah serta air dalam konsentrasi yang kuat. 

Barium, strontium, mangan, serta besi hilang secara bertahap selama berminggu-minggu.  

Efek buruk abu rokok pada tanah dapat menyebabkan dampak buruk pada tanah dalam beberapa cara seperti berikut ini,  perubahan pH tanah abu rokok bersifat basa, serta bila ditambahkan ke dalam tanah, bisa meningkatkan tingkat pH tanah sehingga lebih basa. 

Perubahan tersebut bisa mengganggu keseimbangan pH yang dibutuhkan tanaman tertentu dalam menyerap nutrisi secara efektif.  (*)