Jazilul Fawaid Mengusulkan Prabowo Membatalkan Pengunduran Diri Gus Miftah
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid. Foto FPKB--
Radarlambar.bacakoran.co -Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengajukan permintaan kepada Presiden Prabowo Subianto agar tidak menerima pengunduran diri Miftah Maulana atau Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Menurut Jazilul, Gus Miftah merupakan sosok yang memiliki kontribusi besar dalam pembangunan keumatan di Indonesia, terutama dalam mendekatkan diri kepada masyarakat bawah, yang sering disebutnya sebagai wong cilik.
Jazilul menyatakan bahwa meskipun Gus Miftah sempat terlibat dalam peristiwa yang memicu kontroversi, yaitu pernyataannya yang dianggap menghina seorang pedagang es teh bernama Sunhaji, masalah tersebut sebenarnya sudah selesai karena kedua belah pihak telah saling memaafkan. Gus Miftah bahkan telah datang langsung untuk meminta maaf kepada Sunhaji dan berencana mengadakan pengajian akbar di rumah pedagang tersebut. Sikap rendah hati dan upaya mendamaikan yang ditunjukkan Gus Miftah menjadi bukti bahwa ia bertanggung jawab atas kata-katanya.
Lebih jauh, Jazilul menekankan bahwa setiap orang, termasuk seorang kiai seperti Gus Miftah, tidak luput dari kesalahan. Namun yang terpenting adalah bagaimana cara seseorang meminta maaf dan memperbaiki kesalahan tersebut. Jazilul percaya bahwa meskipun ada insiden tersebut, Gus Miftah tetap dapat memberikan banyak kontribusi positif bagi Prabowo dan masyarakat Indonesia, khususnya dalam memajukan kepentingan umat dan kerukunan antaragama.
Jazilul juga melihat ada hikmah dalam peristiwa viral tersebut, yakni bagaimana doa dan nasihat Gus Miftah selama ini telah memberikan manfaat dan berkah, terutama bagi masyarakat kecil. Bahkan, peristiwa ini justru meningkatkan popularitas Sunhaji yang sebelumnya tidak begitu dikenal, namun kini namanya menjadi lebih dikenal publik.
Pengunduran Diri Gus Miftah
Setelah pernyataannya yang mengundang kontroversi, Gus Miftah memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama. Dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada Jumat, 6 Desember 2024, Gus Miftah menyatakan bahwa keputusan tersebut tidak diambil karena adanya tekanan dari pihak manapun, tetapi karena rasa tanggung jawab dan hormat yang mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto serta masyarakat Indonesia.
Gus Miftah dalam kesempatan itu menyampaikan perasaan terharunya dengan mengatakan, Keputusan yang ia ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab yang mendalam terhadap Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat.
Meski demikian, Jazilul Fawaid berharap agar Presiden Prabowo mempertimbangkan kembali keputusan Gus Miftah untuk mundur. Menurutnya, Gus Miftah tetap memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan pesan agama dan membangun kerukunan umat beragama di Indonesia. Jazilul percaya bahwa meskipun ada peristiwa yang menjadi sorotan publik, kontribusi Gus Miftah terhadap masyarakat, khususnya kalangan wong cilik, sangat berharga dan patut dipertimbangkan dalam keputusan ini. (*)