Ini Alasannya, Mengapa Kru Pesawat Terbang Kebanyakan Perempuan
Pramugari: Ini alasannya perempuan memiliki keterampilan interpersonal dan kebutuhan untuk memenuhi standar pelayanan yang tinggi. Foto : Freepik--
Radarlambar.bacakoran.co -Industri penerbangan, terutama di bagian kru kabin, telah lama dikenal dengan dominasi perempuan. Meskipun pekerjaan ini melibatkan keterampilan teknis dan fisik yang tinggi, lebih banyak perempuan yang memilih dan diterima untuk bekerja sebagai pramugari atau kru kabin. Mengapa fenomena ini terjadi? Ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa kru pesawat terbang, terutama di banyak maskapai, kebanyakan perempuan.
1. Karakteristik yang Dibutuhkan dalam Pekerjaan
Pekerjaan sebagai kru kabin, atau pramugari, membutuhkan keterampilan tertentu, seperti komunikasi yang baik, empati, dan kemampuan untuk menangani situasi darurat dengan tenang. Banyak maskapai penerbangan mencari individu yang memiliki kemampuan interpersonal yang kuat, dan menurut penelitian, perempuan cenderung lebih terampil dalam hal ini.
- Keterampilan Sosial dan Empati: Kru kabin sering berinteraksi dengan penumpang dan bertugas memberikan pelayanan serta memastikan kenyamanan dan keselamatan mereka. Kemampuan berempati, sabar, dan berkomunikasi dengan baik seringkali lebih terwakili pada perempuan, meskipun tentu ada pria dengan kualitas yang sama.
- Kemampuan Multitasking: Kru kabin harus bisa menangani banyak tugas sekaligus, mulai dari memastikan penumpang merasa nyaman hingga merespons situasi darurat. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih baik dalam multitasking, yang menjadikan mereka kandidat yang ideal untuk pekerjaan ini.
2. Stigma Sosial dan Sejarah Pekerjaan
Sejak awal pengembangan industri penerbangan komersial, maskapai penerbangan cenderung memilih perempuan sebagai pramugari karena alasan budaya dan sosial yang lebih mendalam. Pada awal abad ke-20, profesi ini dipandang sebagai pekerjaan yang "sesuai" untuk perempuan, dengan citra yang lebih terasosiasi dengan peran domestik dan pelayanan.
- Peran Sosial dan Budaya: Di banyak budaya, perempuan telah lama dianggap lebih cocok untuk pekerjaan yang melibatkan perawatan dan perhatian terhadap orang lain. Oleh karena itu, maskapai penerbangan, terutama di awal perkembangannya, cenderung merekrut perempuan untuk melayani penumpang di kabin.
- Citra Feminin dalam Penerbangan: Seiring berjalannya waktu, citra pramugari berkembang menjadi simbol kecantikan dan keanggunan, yang dipandang menarik bagi sebagian besar penumpang. Maskapai penerbangan pun sering menekankan penampilan fisik dalam seleksi kru kabin. Meskipun sekarang banyak maskapai yang lebih mengutamakan kemampuan profesional daripada penampilan, citra feminin tetap melekat kuat pada profesi ini.
3. Fleksibilitas dan Gaya Hidup yang Cocok
Pekerjaan sebagai kru pesawat terbang, terutama pramugari, sering kali menawarkan fleksibilitas dalam hal jam kerja, yang bisa menarik bagi perempuan yang ingin menyeimbangkan karier dan kehidupan pribadi.
- Jadwal Kerja yang Fleksibel: Meski pekerjaan ini mengharuskan kru kabin bekerja pada malam hari, akhir pekan, atau hari libur, ada aspek fleksibilitas yang memberi kebebasan lebih bagi mereka. Banyak pramugari menganggap bahwa pekerjaan ini memungkinkan mereka untuk mengejar karier sambil memiliki waktu untuk keluarga dan kegiatan pribadi.
- Peluang Karier dan Kemandirian Finansial: Bagi banyak perempuan, pekerjaan sebagai kru kabin memberikan kesempatan untuk mandiri secara finansial, mendapatkan penghasilan tetap, dan menikmati peluang untuk bepergian. Selain itu, dalam beberapa budaya, profesi ini dianggap memiliki status yang lebih tinggi, yang bisa menjadi daya tarik tersendiri.
4. Kebijakan Maskapai yang Mendukung