Tentara Korea Utara Gunakan Identitas Palsu di Medan Perang Ukraina

PASUKAN - Perang Korea Utara.//Foto :CNBC Indonesia--
Radaambar.Bacakoran.co - Militer Ukraina melaporkan bahwa tentara Korea Utara yang bertempur di sisi Rusia dalam konflik di Ukraina menggunakan identitas militer palsu. Dokumen-dokumen tersebut dirancang agar tampak seperti berasal dari Rusia, dengan nama dan tempat lahir yang diubah.
Laporan ini muncul setelah pasukan operasi khusus Ukraina menyatakan telah menewaskan tiga tentara Korea Utara di wilayah Kursk, Rusia, dan menyita dokumen militer mereka. Menurut pernyataan tersebut, dokumen itu tidak memiliki stempel resmi dan nama-nama pada dokumen ditulis dalam format khas Rusia. Namun, tanda tangan berbahasa Korea pada dokumen mengungkap asal asli para tentara tersebut.
Jumlah dan Kehadiran Tentara Korea Utara di Rusia
Berdasarkan estimasi intelijen dari Ukraina, Amerika Serikat, dan Korea Selatan, sekitar 11.000 hingga 12.000 tentara Korea Utara kini berada di Rusia, dengan sebagian dari mereka aktif dalam pertempuran di Ukraina. Wilayah Kursk menjadi salah satu titik fokus operasi ini.
Beberapa laporan mengindikasikan bahwa pasukan Korea Utara mengalami kerugian besar dalam pertempuran, dengan ratusan korban jiwa dan cedera. Intelijen Korea Selatan bahkan mencatat bahwa sejak Oktober, sekitar 100 tentara Korea Utara tewas dan hampir 1.000 lainnya terluka di wilayah tersebut.
Taktik untuk Menyembunyikan Keterlibatan
Militer Ukraina juga menuduh Rusia menggunakan berbagai taktik untuk menyembunyikan kehadiran tentara asing. Dalam sebuah rekaman video yang dirilis, pasukan Rusia terlihat mencoba menghilangkan bukti keterlibatan tentara Korea Utara dengan membakar jasad mereka di medan perang.
Seorang pejabat Ukraina menyatakan bahwa Rusia secara aktif memindahkan jasad tentara Korea Utara dari lokasi pertempuran untuk menghilangkan jejak keterlibatan mereka. Sementara itu, rekaman lain menunjukkan pasukan Korea Utara sedang menjalani latihan militer di fasilitas Rusia.
Baik pemerintah Rusia maupun Korea Utara belum memberikan konfirmasi resmi mengenai tuduhan ini. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa keberadaan tentara Korea Utara di medan perang Ukraina adalah bukti nyata dukungan Pyongyang terhadap agresi Rusia. (*)Tentara Korea Utara Gunakan Identitas Palsu di Medan Perang Ukraina
Radaambar.bacakoran.co &Militer Ukraina melaporkan bahwa tentara Korea Utara yang bertempur di sisi Rusia dalam konflik di Ukraina menggunakan identitas militer palsu. Dokumen-dokumen tersebut dirancang agar tampak seperti berasal dari Rusia, dengan nama dan tempat lahir yang diubah.
Laporan ini muncul setelah pasukan operasi khusus Ukraina menyatakan telah menewaskan tiga tentara Korea Utara di wilayah Kursk, Rusia, dan menyita dokumen militer mereka. Menurut pernyataan tersebut, dokumen itu tidak memiliki stempel resmi dan nama-nama pada dokumen ditulis dalam format khas Rusia. Namun, tanda tangan berbahasa Korea pada dokumen mengungkap asal asli para tentara tersebut.
Jumlah dan Kehadiran Tentara Korea Utara di Rusia
Berdasarkan estimasi intelijen dari Ukraina, Amerika Serikat, dan Korea Selatan, sekitar 11.000 hingga 12.000 tentara Korea Utara kini berada di Rusia, dengan sebagian dari mereka aktif dalam pertempuran di Ukraina. Wilayah Kursk menjadi salah satu titik fokus operasi ini.
Beberapa laporan mengindikasikan bahwa pasukan Korea Utara mengalami kerugian besar dalam pertempuran, dengan ratusan korban jiwa dan cedera. Intelijen Korea Selatan bahkan mencatat bahwa sejak Oktober, sekitar 100 tentara Korea Utara tewas dan hampir 1.000 lainnya terluka di wilayah tersebut.
Taktik untuk Menyembunyikan Keterlibatan
Militer Ukraina juga menuduh Rusia menggunakan berbagai taktik untuk menyembunyikan kehadiran tentara asing. Dalam sebuah rekaman video yang dirilis, pasukan Rusia terlihat mencoba menghilangkan bukti keterlibatan tentara Korea Utara dengan membakar jasad mereka di medan perang.
Seorang pejabat Ukraina menyatakan bahwa Rusia secara aktif memindahkan jasad tentara Korea Utara dari lokasi pertempuran untuk menghilangkan jejak keterlibatan mereka. Sementara itu, rekaman lain menunjukkan pasukan Korea Utara sedang menjalani latihan militer di fasilitas Rusia.
Baik pemerintah Rusia maupun Korea Utara belum memberikan konfirmasi resmi mengenai tuduhan ini. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa keberadaan tentara Korea Utara di medan perang Ukraina adalah bukti nyata dukungan Pyongyang terhadap agresi Rusia. (*)