Pahayujaya Salurkan BLT Terakhir, Sekaligus Tinjau Kelayakan Penerima Bantuan 2024
2812--
PAGARDEWA - Pemerintah Pekon Pahayu Jaya, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Lampung Barat salurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTDD) Triwulan ke empat periode Oktober, November dan Desember, kepada 30 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) $abu 27 Desember 2023.
Pada pendistribusian tahap akhir tersebut, pemerintah pekon melakukan secara door to door, sekaligus peninjauan penerima apakah masih layak mendapatkan untuk penyaluran 2024 atau tidak lagi.
Yang dihadiri petugas utusan kecamatan, babinkamtibmas, babinsa, pendamping lokal desa, LHP, dan jajaran aparatur pekon yang ikut berkeliling ke rumah-rumah penerima BLT-DD.
Juru Tulis Ari Prasetyo mendamping Peratin Heri Asnadi mengatakan, dilakukannya peninjauan kelayakan, sebab tahun 2024 mendatang BLT-DD masih disalurkan, mengacu pada peraturan Kementerian PDT nomor 7 tahun 2021 tanggal 24 Agustus 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2023.
Dan permenkeu nomor 201 tahun 2022 tentang pengelolaan dana desa. Seta peraturan Bupati Lampung Barat nomor 63 tahun 2022 tentang pedoman penyusunan anggaran pendapatan dan belanja keton tahun anggaran 2023.
Kepada KPM pihaknya berpesan agar bantuan khususnya BLT dimanfaatkan sebaik - baiknya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mengingat sekarang ini dalam kondisi ekonomi yang cukup sulit dampak dari anjloknya hasil kopi, dan imbas Covid-19.
Sementara harapan ekonomi masyarakat dari usaha perkebunan kopi masih cukup lama memasuki tahap panen, sedangkan disisi lain dampak dari musim kemarau atau elnino beberapa waktu lalu, masih mempengaruhi tingginya harga kebutuhan seperti sayur mayur dan beras.
Pada kesempatan itu, pihaknya menghimbau agar semua ini mulai dari masyarakat maupun jajaran pemerintahan untuk bersama-sama menjaga kondusivitas menyambut pesta demokrasi.
Dipembagian BLT DD disambut dengan antusias warga penerima manfaat karena bantuan yang disalurkan itu tentunya sangat membantu dan dirasakan apalagi di kondisi saat ini yang tengah dalam masa sulit faktor anjloknya hasil perkebunan kopi serta imbas dari pandemi Covid-19. (rinto/haris)